Nilai Ada Politisasi Tadarus Quran, NU Minta Acara di Masjid Al Karomah Dibatalkan

0

TADARUS Alquran yang rencananya dihelat di Masjid Al Karomah, Martapura dengan menghadirkan dua calon Gubernur Kalimantan Selatan, Sahbirin Noor dan Denny Indrayana pada Minggu (2/4/2021) malam, atau bertepatan 21 Ramadhan 1441 Hijriyah, mendapat reaksi dari ormas Islam.

KEGIATAN yang dihelat Forum Habaib Kabupaten Banjar yang diketuai Hamid Hasan Al Habsi dan sekretarisnya, Ali Muhammad Al Ahdal disikapi Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Kalimantan Selatan.

Dalam siaran pers yang diterima jejakrekam.com, Jumat (30/4/2021), Plt Ketua PWNU Kalsel Nasrullah AR menilai kegiatan berlangsung di masjid guna mengundang dua calon pemimpin daerah dites mengaji sangat kuat adanya unsur politisasi tadarus Alquran.

“Kami menyikapi adanya kegiatan MTQ atau tadarus Alquran yang menghadirkan calon gubernur dan mengenalkan kepada masyarakat di Kabupaten Banjar, tepatnya di Masjid Al Karomah, Martapura,” ucap Nasrullah AR.

Sekretaris Umum MUI Provinsi Kalsel ini juga meminta agar jangan memperlombakan Alquran dengan melibatkan calon gubernur atau mempolitisasi Alqueran pada ranah politik.

“Memperlombakan Alquran dengan adanya muatan politik justru menimbulkan perpecahan bahkan bisa memunculkan saling ejek setelah perlombaan dilaksanakan di media sosial,” ucapnya.

BACA : ‘Malam Salikuran’, Sahbirin Noor-Denny Indrayana Diundang Mengaji Di Masjid Al Karomah Martapura

Nasrullah pun meminta agar acara menghadirkan calon gubernur dibatalkan karena justru mengurangi nilai kekhusyukan.

“Acara tadarus Alquran lebih baik bersama ulama santri dan masyarakat saja. Kami meminta agar para ulama kembali kepada fungsi ulama, yakni membina umat. Jangan sampai terjebak kepada politik praktis,” cetus Nasrullah.

Khusus bagi ulama dari NU dan pengurus MUI di Kabupaten Banjar dan Martapura, Nasrullah meminta agar memberi kesejukan ketika ada suasana konflik, apalagi jelang pemungutan suara (PSU) pemilihan Gubernur-Wakil Gubernur Kalimantan Selatan.

“Jangan sampai justru hanyut kepada ranah permainan politik. Ulama mempunyai kekuatan moral untuk memberikan siraman kedamaian,” tandas Nasrullah.(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.