Dikunjungi Bawaslu, Guru Wildan: Jelang PSU Ada yang Gencar Gunakan Politik Fitnah

0

GURU Wildan atau KH Muhammad Wildan Salman, pimpinan Pondok Pesantren Tahfidz Al-Quran Darussalam Martapura, telah dikunjungi Bawaslu pada Minggu (18/04/2021) untuk diklarifikasi terkait dugaan kampanye terselubung mendukung salah satu pasangan calon gubernur.

PASCA diperiksa, ulama kharismatik banua itu berpesan kepada seluruh masyarakat Kalsel agar berhati-hati karena menjelang pelaksanaan Pemungutan Suara Ulang (PSU), ada pihak yang gencar menggunakan atau memainkan politik fitnah yang sangat berbahaya. Karena mengadu domba masyarakat, dengan menebar berbagai hoax atau kabar bohong.

“Saya sudah didatangi oleh Bawaslu. Mereka datang sebelas orang, meski suratnya hanya enam orang. Saya temui mereka di tahfidz (Pondok Pesantren Darussalam). Saya diklarifikasi selama sekitar satu jam,” kata Guru Wildan saat ditemui di kediamannya, di Martapura, Selasa petang (20/4/2021).

BACA: Pidato Guru Wildan soal Paslon BirinMu Dianggap Bukan Kampanye Terselubung

Guru Wildan mengaku bersedia diklarifikasi Bawaslu karena menganggap PSU sangat penting bagi kemaslahatan masyarakat Kalsel ke depan, serta memberi tauladan semua pihak agar selalu menghormati hukum dan perundangan.

Menurut Guru Wildan, dia menyampaikan kepada Bawaslu seluruh fakta terkait pernyataannya mendukung calon gubernur yang videonya diviralkan oknum tertentu dan bahkan kemudian dijadikan bahan olok-olok di grup pasangan calon lain.

Guru Wildan menyampaikan bahwa pernyataannya itu bagian dari pengajaran internal kepada para murid Darussalam di ruang tahfidz, pada Minggu sore (11/04/2021).

“Para murid Darussalam itu telah menganggap saya sebagai Abah mereka. Jadi apa salahnya saya sebagai orang tua memberi pengajaran terkait pelaksanaan PSU kepada anak-anak saya? Sudah menjadi kewajiban saya untuk mengimbau kepada anak-anak saya, mana yang hak, mana yang bathil dan siapa yang pantas dipilih,” katanya.

Menurut Guru Wildan, dia tak sembarangan mengimbau para muridnya.

“Saya ada alasannya. Jika mau dipelajari dengan hati nurani dan dengan kesadaran, apa yang saya sampaikan itu inshaallah saya berani mempertanggungjawabakan ucapan saya kepada Allah SWT,” tegas Guru Wildan.

Guru Wildan saat didatangi Bawaslu, sempat mengingatkan penyelenggara pemilu, baik KPU dan Bawaslu agar lebih gencar mensosialisasikan atau berkampanye tentang PSU kepada seluruh masyarakat Kalsel, utamanya masyarakat yang berada di wilayah PSU.

“Kampanye yang dilarang jelang PSU adalah kampanye oleh pasangan calon dan tim pemenangannya. Kalau kampanye oleh KPU dan Bawaslu agar semakin banyak masyarakat yang ikut menyukseskan PSU kan tidak dilarang. Sosialisasi kepada masyarakat tentang PSU menurut saya masih minim,” imbuhnya.(jejakrekam)

Pencarian populer:Guru ahmad tahpiz darussalam
Penulis Asyikin
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.