Derita PKL Eks Pasar Subuh, Modal Rp5 Juta Tersisa Rp3 Juta

0

DALAM Ilmu Dagang jika modal Rp5 juta, pasti akan mendapatkan keuntungan lebih dari Rp5 juta. Namun Pedagang Kaki Lima (PKL) Subuh Samsuri ini justru sebaliknya berdagang di Kawasan Pondok Mangga Kota Banjarbaru mengalami kerugian.

“TAK tanggung-tanggung, derita kami PKL Eks Pasar Subuh. Modal Rp5 juta tersisa Rp3 juta. Ya modalnya tidak kembali, kerugian Rp2 juta malah didapat. Dan uang pun hanya tersisa Rp3 juta,” ungkapnya di lokasi PKL eks Pasar Subuh Bauntung kepada jejakrekam.com, Rabu (21/4/2021).

Ia menceritakan, bahwa dirinya sudah satu bulan berdagang di kawasan ini. “Sayuran yang saya jual tidak ada pembelinya, dan dagangan busuk semua. Menyedihkan betul, sebab sayuran itu terpaksa sebagian saya buang,” ujarnya.

BACA: Nasib PKL Subuh Eks Pasar Bauntung Antara Niat Baik Pengelola dan Tarik Ulur Pemangku Kebijakan

Meski demikian, tidak semua sayuran yang dibuang, seperti Kol atau Kubis. “Yang saya buang cuma bagian luarnya saja karena ikut busuk tapi yang lainnya seperti bayam, sawi, kacang kalau busuk langsung saya buang,” keluhnya.

Pria paruh baya ini mengaku, jika dirinya tidak mengerti pemerintahan saat ini. “Memang tampaknya tidak memikirkan nasib warganya yang berjuang untuk bertahan hidup, sebab bukan saya saja yang merasakan nasib seperti ini tapi semua pedagang eks Pasar Subuh mengeluh semua,” tambah Samsuri yang juga Warga Loktabat ini.

Walau kini Pemkot Banjarbaru sudah membangunkan Pasar Pondok Mangga dan pihaknya sudah mendapatkan nomor undian, namun harusnya Pemkot Banjarbaru  menyarankan agar semua pedagang berjualan di sini semua jangan terpencar-pencar. “Kalau terpencar sulit berjualan, sebab kini ada beberapa lokasi yang dibangun bahkan berdekatan dengan lokasi ini,” sebutnya.

BACA: ‘Kami Setuju Saja PKL Subuh di eks Hero Swalayan’

Jika saja tidak dikumpulkan dalam satu lokasi ini, Ia yakin nasib PKL Subuh pasti seperti ini terus, bukannya untung tetapi buntung terus.

Sementara itu, Suyanto yang sudah 13 tahun sebagai PKL eks Pasar Subuh senasib dengan Samsuri, sebab dalam satu bulan selama berjualan di Pasar Pondok Mangga ini pendapatannya sampai turun 80 persen. “Ya, dalam satu minggu pembelinya paling banyak cuma tiga orang, sehingga sayuran yang saya jual busuk semua,” bebernya.

Suyatno pun bisa mensiasati agar sayurannya bisa terjual, maka jalan satu-satunya berjualan keliling sedangkan di kawasan Pasar Pondok Mangga ini ditunggu oleh isterinya. “Itupun isteri saya mengeluh juga karena tidak ada pembeli,” katanya.

BACA: Terlantar, Nasib Ratusan PKL Subuh Dikeluhkan

Ia berharap semoga Walikota Banjarbaru memikirkan nasib PKL ini , walaupun saat ini sudah ada pasar permanen yang dibangun di kawasan ini. “Ya, tapi apakah pembelinya nanti banyak seperti di Pasar Bauntung,” keluh Suyanto warga Landasan Ulin ini.

Untuk itu, Ia sangat menyayangkan, kenapa Pemkot Banjarbaru membangun pasar yang sangat jauh dengan kawasan pemukiman. “Saya tidak menjamin kawasan ini banyak dikunjungi pembeli,” imbuhnya. (jejakrekam)

Penulis Asikin
Editor Afdi Achmad

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.