SEIRING bulan penuh berkah, Ramadhan mejadikan warga masyarakat mengenakan perlengkapan ibadah serba baru setidaknya kopiah, sejadah atau mukena dan busana muslim.
UNTUK mendapatkan perlengkapan tersebut diantaranya dapat ditemui di kawasan Pasar Sudirmampir dan Pasar Ujung Murung, yang menjadi pusat pakaian jadi (konveksi).
Rafli yang juga pemilik kios di Pasar Sudimampir panjang lebar bercerita tentang usaha konveksi. “Syukur alhamdulillah tahun ini memang ada peningkatan omset penjualan daripada tahun kemarin bisa dibilang 100 persen,” ucapnya.
“Kebanyakan yang dicari pembeli adalah sarung, kopiah atau peci dan ada juga mukena. Kebiasaannya di awal bulan Ramadhan atau minggu pertama seperti sekarang ini. Kami melayani calon pembeli secara partaian, kalau pelanggan kebayakan dari luar daerah diantaranya Kuala Kapuas, Barabai, Banjarbaru, dan juga Banjarmasin,” ujarnya.
Senada dengan Rafli, Muhammad Saufi pedagang kali lima Pasar Sudimampir merasakan hal yang sama.
Warga jalan Teluk Dalam ini mengungkapkan kepada jejakrekam.com tentang keadaan usahanya saat pandemi.
“Saat ini memang ada peningkatan jumlah pedagang kaki lima saat memasuki di bulan Ramadhan, terhitung ada sekitar 10 pedagang mungkin lebih,” katanya.
“Syukur alhamdulillah, tahun ini ekonomi agaknya bagus sebab dibandingkan tahun kemarin pas awal pandemi bisa dibilang sangat berbeda,” sambungnya.
Sementara di Pasar Ujung Murung H Zainuddin pemilik toko pakaian jadi mengakui tahun ini ada perbedaan dari tahun kemarin. “Walaupun saat ini kami juga harus bersaing dengan toko berbasis online, itu kan tak dapat dipungkiri,” ucapnya.
“Sudah zaman digital, yang dapat kita lakukan ya berusaha dan pintar-pintar mencari model pakaian. Jadi kalau harga bisa bersaing dengan toko online. Dalam sehari omset penjualan dari 5 – 10 juta rupiah per harinya, itu selama bulan Ramadhan tahun ini saja,” paparnya.(jejakrekam)