Penghasilan Tak Menentu, ‘Pak Walikota Izinkan Kami Berjualan di Eks Hero Swalayan’

0

PENGHASILAN setiap hari tak menentu, “Pak Walikota izinkan kami berjualan di Eks Hero Swalayan Simpang Empat Banjarbaru”. Itulah salah satu penggalan kalimat yang terucap dari bibir Masniah (53) eks PKL Subuh Pasar Bauntung kepada jejakrekam.com Jumat.

MENURUT Masniah, dirinya merenung, sebab selama Pasar Bauntung resmi ditutup Pemkot Banjarbaru, maka selama satu bulan ini tempat dirinya menjajakan dagangan sepi pembeli.

Ia menceritakan, ratusan Pedagang Kaki Lima (PKL) Subuh saat ini penghasilannya tak menentu. “Sewaktu Pasar Bauntung ditutup, saya berjualan di halaman rumah, tapi jualan saya tidak laku, akhirnya saya tutup dan tidak berjualan lagi,” ungkap warga Palm Kota Banjarbaru ini.

Lalu, sambungnya, setelah dirinya mendengar informasi dari teman bahwa  Eks Hero Swalayan diizinkan pihak pengelola untuk menggelar pasar subuh. “Maka hati saya sangat gembira, dan besoknya saya menggelar dagangan , hasil  dagangan saya  ludes  karena para pembelinya  banyak , sebab kawasan itu sangat strategis,” tuturnya.

Meski demikian, bebernya, kesenangan dirinya hanya bertahan satu hari, sebab Pemkot Banjarbaru tidak mengizinkan lagi berjualan di Eks Hero Swalayan. “Hati kecil saya berontak, bahkan kami ratusan PKL sempat melakukan aksi protes dan sempat menggelar lapak di Lapangan Murjani, agar Pak Walikota memikirkan nasib para PKL, tapi sampai sekarang pun tidak ada titik temunya,” keluh wanita yang ditinggal suaminya meninggal dunia beberapa tahun silam ini.

BACA: Nasib PKL Subuh Eks Pasar Bauntung Antara Niat Baik Pengelola dan Tarik Ulur Pemangku Kebijakan

Bahkan, sebut Masniah, dirinya dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, Ia punkini menjajakan dagangannya di Pasar Subuh Beringin di Jalan Nangka Banjarbaru yang tidak jauh dari Eks Hero Swalayan. “Sudah lima hari dibuka, tapi lagi-lagi pembelinya sepi. Satu hari paling banyak 3 orang yang beli, hasilnyanya pun tidak sampai Rp100 ribu. Apalagi sewa lapak di Pasar Subuh Beringin Rp300 ribu sebulan dan Rp 5 ribu satu hari dipungut oleh pengelola, kalau seperti ini saya  tidak sanggup,” ujar perempuan beranak 3 ini.

Untuk itu, dirinya memohon kepada Walikota Banjarbaru, agar eks Hero Swalayan diizinkan kembali agar bisa berjualan di sana. “Sebentar lagi menjelang bulan suci Ramadhan dan menyongsong lebaran agar anak-anak saya bisa membeli baju baru,” harapnya.

Di tempat terpisah, Kepala Badan Keuangan Daerah (Bakueda) Provinsi Kalsel, Agus Dyan Noor mengatakan, eks Hero Swalayan itu adalah aset Pemerintah Provinsi Kalsel, namun dikelola oleh pihak pengelola. “Dan terkait masalah pembayaran tidak ada tunggakan dan tiap tahun selalu dibayar,” sebutnya.

Memang  kata Agus, dari pada bangunan itu terbengkalai dan terlihat kumuh, alangkah bagusnya dimanfaatkan lagi. “Tapi itu tergantung Pemkot Banjarbaru, kalau kami dari pihak Pemprov Kalsel tidak keberatan selagi pihak pengelola selalu bayar,” tandasnya.

BACA Ketua Komisi IV DPRD Kalsel Angkat Bicara, Lutfi: PKL Subuh Tetap Berjualan

Ketua RT 26 RW 05, Syamsuddin  memberikan dukungan jika Pemkot Banjarbaru melakukan tolerasi terhadap PKL Subuh eks Pasar Bauntung di lahan eks Hero Swalayan Kawasan Simpang Empat Banjarbaru untuk bejualan kembali di lokasi tersebut. “Memang kemarin para PKL itu sempat berjualan di kawasan itu, tapi hanya satu hari saja akibat tidak diizinkan oleh Pemkot Banjarbaru, padahal itu atas perintah pihak pengelola yakni PT Dikaka Bhanuwa Jasa,” bebernya.

Syamsuddin pun mengetahui, pihak pengelola memberikan izin para PKL berjualan di muka Swalayan selagi pihak pengelola membenahi lokasi di belakang dan tadinya memang rencana di boldozer untuk PKL. “Tapi urung dilakukan karena proses perizinan dari pemko belum turun,” ujarnya.

Ia mengaku merasa iba, karena para PKL selalu bertanya kepadanya, kapan dibuka lagi di kawasan swalayan ini untuk PKL, sebab selama ini para PKL terpencar pencar, ada di Kemuning, Balitan dan Jalan Nangka.

Pria paruh baya ini berharap, agar Walikota Banjarbaru segera mengeluarkan izin. “Saya khawatir kalau bangunan itu dimanfaatkan untuk perbuatan yang tidak baik , selama ini kan pandangan saya sebagai warga di sini, bangunan itu mubazir,” paparnya.

Jika nantinya Walikota Banjarbaru segera mengeluarkan izin eks Hero Swalayan itu, Ia yakin perekonomian di kawasan ini akan menggeliat kembali di tengah pandemi Covid-19 ini, mengingat kawasan itu sangat strategis.

BACA: Gelar Lapak di Murjani, Aksi Protes PKL Subuh Pasar Bauntung Berujung Buntu

“Saya yakin kalau diizinkan oleh Walikota Banjarbaru, para pendaftar pasti akan banyak, makanya saya sebagai Ketua RT di sini akan mendukung eks Hero Swalayan difungsikan lagi,” pangkasnya

Bahkan, kata Syamsuddin, sejak awal di kawasan belakang pasar swalayan ini memang diperuntukkan bagi kegiatan pasar tradisional  atau pasar rakyat untuk kebutuhan pokok seperti pasar ikan , sayuran , buah buahan dan lainnnya. “Jadi sangat wajar kalau eks Hero Swalayan ini dibuka pihak pengelola  untuk PKL Subuh Eks Pasar Bauntung agar keberadaannya dalam satu tempat saja,” imbuhnya. (jejakrekam)

Penulis Asikin
Editor Afdi Achmad

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.