Pecahkan Masalah Prostitusi, Pekerja Seks di Banjarmasin Diberi Ruang Pelatihan Usaha
PRAKTIK prostitusi di Kota Banjarmasin diklaim bakal menjadi perhatian serius oleh pemerintah kota. Sebab, makin hari, para pekerja seks di ibukota Kalsel ini justru kian meningkat.
BANYAK dari mereka yang masih berusia belia. Bahkan ada pula yang sudah berkali-kali mengalami aksi kejar-kejaran dengan Satpol PP hingga bolak-balik keluar masuk Rumah Singgah Banjarmasin. Namun, nyatanya mereka masih melakukan hal yang sama.
Penjabat Sekretaris Daerah Kota Banjarmasin, Mukhyar, bilang kondisi seperti ini tidak bisa dibiarkan. Terlebih, Banjarmasin memiliki julukan Kota Baiman dan dikenal fanatik dengan agama.
“Kalau dibiarkan, akan seperti ini terus. Apakah kita siap menjadi kota yang seperti ini?,” ungkapnya, Jumat (9/4/2021).
Mukhyar tak menampik berdasar laporan yang masuk, pekerja seks yang terjaring merupakan wajah lama. Yang sudah acapkali digelandang Satpol PP.
Namun, mereka tak kunjung jera. Sebab, alasan para PSK lagi-lagi soal ekonomi umurku memenuhi kebutuhan hidup.
Terkait kondisi itu, Mukhyar membeberkan bahwa pemkot sampai sekarang masih menjalankan program bantuan untuk masyarakat yang kurang mampu. Salah satu programnya yakni seperti diberi wirausaha baru (WUB).
Menurutnya, dari program tersebut, mereka diajari berbagai keterampilan seperti menjahit, membuat kue dan beragam kegiatan lainnya.
“Tapi memang kadang-kadang itu (faktor ekonomi) juga hanya menjadi alasan mereka saja. Karena yang tertangkap orangnya itu-itu saja,” ujarnya.
BACA JUGA: Cerita Pekerja Seks Di Banjarmasin: Sering Tertangkap, Tapi Sulit Berhenti
Di satu sisi, ia berkata akan menindak tegas pengelola hotel yang masih memfasilitasi praktik prostitusi. Bahkan, tak menutup kemungkinan hotel-hotel itu kn ditutup Pemkot.
“Karena kalau kita biarkan, kondisi ini akan terus terjadi,” tegas Mukhyar. “Ketegasan ini juga berlaku untuk hotel yang terbukti menyewakan kamar untuk aktivitas PSK. Itu juga akan kita tindak,” sambungnya.
Di samping itu, pejabat senior di Pemkot Banjarmasin tersebut juga menghimbau para orang tua untuk lebih menjaga sang anak. Pasalnya, dari temuan Satpol PP dalam razia pekat semalam (9/4/2021), banyak yang masih berusia belia.
“Misalnya dengan memperhatikan aktivitas sang anak di malam hari, jam berapa mereka pulang itu harus diatur,” imbaunya.
BACA JUGA: Sempat Melawan, PSK dan Waria Diamankan Satpol PP Saat Razia Pekat
Sebelumnya, operasi pekat yang digelar oleh Satpol PP Kota Banjarmasin berhasil menjaring 34 orang. Mayoritas mereka masih berusia belia.
Mereka dipastikan bukan merupakan pasangan suami istri yang kepadatan di berbagai hotel di Banjarmasin. Bahkan ada juga remaja yang kedapatan sedang pesta miras bersama teman seusianya di dalam kamar hotel.
Kondisi itu tentu menunjukkan begitu longgarnya pengawasan terhadap tamu hotel. Sehingga dengan mudahnya anak di bawah umur bisa masuk dan memesan kamar.
“Terkait itu kita akan berkoordinasi dengan Dinas PPA dan Disbudpar terkait hal ini,” tandas Plt Kasatpol PP Kota Banjarmasin, Ahmad Muzayyin. (jejakrekam)