Portal Handil Bakti Diturunkan Hanya 2,1 Meter, Pengusaha Pengiriman Barang Berteriak

0

PENURUNAN portal yang ada di kawasan Terminal Handil Bakti yang terhubung ke Jembatan Sei Alalak 2 atau ruas Jalan Cemara Ujung-Tembus Perumnas, dipangkas hanya dua meter lebih membuat pengusaha air bersih dan barang pun berteriak. Mereka pun menyampaikan keluhan itu kepada Wakil Ketua Komisi III DPRD Kalsel, HM Rosehan Noor Bachri.

KETIKA portal Jembatan Sei Alalak di HandilBakti diturunkan, kami pengusaha yang menggunakan sarana truk jelas yang akan dirugikan. Mohon kebijaksanaan pemegang kuasa, untuk meninjau portal Handil Bakti,” ucap Benny Hartanto kepada HM Rosehan Noor Bachri dikutip jejakrekam.com, Selasa (6/4/2021).

Ia mengungkapkan saat ini ruas Jalan Gubernur Syarkawi (Lingkar Utara) yang terkoneksi ke Jalan Trans Kalimantan arah Marabahan dan Kuala Kapuas, masih belum lancar untuk dilewati. Selain, badan jalan masih rusak parh, antrean panjang kendaraan bermotor terutama truk masih terjadi.

“Ini membuat distribusi barang menjadi tidak lancar. Termasuk, distribusi air bersih yang menggunakan truk tangki ke pelanggan,” kata warga Jalan Saka Permai, Banjarmasin.

Benny mengatakan gudang barangnya berada di kawasan Liang Anggang, Banjarbaru, sehingga mau tak mau karena kondisi ruas Jalan Gubernur Syarkawi masih parah, membuat armada truk tangki pun kelimpungan. “Antaran air bersih menjadi terganggu, lewat feri penyeberangan juga tidak bisa menjual harga air yang diantar, karena tingginya ongkos pengiriman,” ucapnya.

BACA : Macet Parah di Kayutangi dan Handil Bakti Akibat Proyek Jembatan Alalak 1 Lambat

Ia pun berharap agar mantan Wakil Gubernur Kalsel bisa memperjuangkan, karena beberapa armada terpaksa melintas ke kawasan Handil Bakti. Sebab, jika biasanya, bisa mengirim air bersih dengan empat kali dalam sehari, kini hanya bisa mengoperasionalkan satu truk tangki.

“Jelas, dari segi pendapatan jauh berkurang. Ini akibat kerusakan ruas jalan di Lingkar Utara yang harus ditempuh dengan antrean panjang. Apalagi, air bersih lewat truk tangki hanya Rp 450 ribu, nah kalau naik fery, bolak balik ongkosnya Rp 600 ribu. Nah, kalau kita bebankan ke masyarakat, tentu mereka akan menjerit,” katanya.

Benny pun berharap pemerintah daerah bisa mendengarkan aspirasi para pengusaha yang selama ini sangat bergantung pada akses jalan ke kawasan Handil Bakti dan sekitarnya.

BACA JUGA : Truk Dilarang Masuk, Jembatan Alalak 1 Lama Dibuka Hanya Satu Arah

Untuk diketahui, guna mengatasi kemacetan yang terjadi di ruas jalan ter4padat, agar tak bisa dilewati truk, penurunan ketinggian portal pembatas mengarah ke wilayah Kota Banjarmasin di Jembatan Sei Alalak 2, dilakukan pihak Pemkab Barito Kuala bersama Polresta Batola, Selasa (6/4/2021).

Penurunan portal dilakukan 50 centimeter. Awalnya, dari 2,6 meter menjadi 2,1 meter, sehingga di kawasan Terminal Handil Bakti dan Jembatan Sei ALalak, hanya bisa dilintas kendaraan pribadi dengan ketinggian tidak melebihi batas.Tujuannya untuk menekan agar tingkat kerusakan ruas Jalan Cemara Ujung tidak terlalu parah dan memperlancar arus lalu lintas, karena jalanan tidak padat ketika truk besar berada di jalan itu.(jejakrekam)

Penulis Ipik Gandamana
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.