Efek MTQ Kalsel Ditunda; dari Ratusan Kafilah Positif Covid-19 hingga Video Menyindir ala Mengaji

0

PENUNDAAN Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-33 Tingkat Provinsi Kalimantan Selatan di Batulicin, Kabupaten Tanah Bumbu, ditunda Penjabat Gubernur Kalsel Safrizal ZA, sedianya dibuka pada Sabtu (2/4/2021) malam, ternyata memantik reaksi beragam.

PENUNDAAN ini diduga akibat temuan hasil swab test yang menemukan ratusan orang dari kafilah yang reaktif terhadap virus Corona (Covid-19). Dari data yang beredar di media sosial (medsos), hasil swab PCR kafilah MTQ Kalimantan Selatan, terdapat banyak orang yang dinyatakan reaktif positif terhadap virus Corona.

Seperti Kafilah Kabupaten Tabalong, diperiksa 95 orang, dinyatakan ada 56,8 persen yang positif atau 54 orang. Kemudian, Kafilah Hulu Sungai Selatan (HSS), dari 83 orang diperiksa, terdapat empat orang positif (4,8 persen), Kafilah Hulu Sungai Tengah (HST), dicek 86 orang, ternyata positif tiga orang (3,4 persen).

Kemudian, dari Kafilah Kabupaten Banjar, diperiksa 105 orang, terdapat tiga orang yang positif. Sedangkan, dari Kafilah Kabupaten Balangan dicek swabnya, 90 orang ternyata nihil. Sedangkan, ada 12 orang terdata positif dari Kafilah Tapin yang diperiksa sebanyak 75 orang. Lalu, ada enam orang dari 110 orang asal Kafilah Kabupaten Tanah Laut yang positif.

BACA: Demi Keselamatan, Ketua PWNU Kalsel Sepakat Penundaan MTQ Tingkat Provinsi di Tanbu

Kemudian, 8 orang dari Kafilah Tanah Bumbu ditemukan positif dari 69 orang yang menjalani pemeriksaan uji lendir dari hidung dan tenggorokan itu. Berikutnya, dari Kabupaten Hulu Sungai Utara (HSU), diswab 99 orang, ada 13 orang yang positif.

Begitupula, dari Banjarmasin, dari 99 orang yang mengikuti uji swab, terdapat 8 orang reaktif. Hal yang serupa juga dialami Kafilah Kabupaten Barito Kuala, dari 70 orang, dicek ada 3 orang yang positif dan Banjarbaru dari 104 orang, ditemukan lebih banyak lagi 48 orang positif. Terakhir, Kafilah Kotabaru, dari 83 orang, terlacak ada 8 orang yang positif Covid-19 dari swab PCR.

Dari kalangan panitia penyelenggara, LPTQ Kalimantan Selatan diperiksa 112 orang, ditemukan ada 19 orang yang positif Covid-19. Kru TVRI Kalimantan Selatan pun tak luput diperiksa, namun dari 18 orang dinyatakan negatif. Total dari 13 kafilah kabupaten dan kota yang mengikuti MTQ, diperiksa 1.168 orang, ditemukan 170 orang yang positif Covid-19.

BACA JUGA : Ditunda, MTQN XXXIII Kalsel Diisyaratkan Digelar Secara Virtual

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama (Kemenag) Provinsi Kalimantan Selatan, Noor Fahmi mengatakan data yang beredar soal ratusan orang terkonfirmasi positif Covid-19 untuk Kafilah MTQ Kalsel di Tanah Bumbu, ternyata banyak yang tidak sesuai.

“Ketidaksesuaian itu dimana Kafilah Kabupaten Tabalong diberangkatkan semua, ternyata setelah dilakukan PCR ulang di Tanah Bumbu, hanya tinggal satu orang saja yang positif. Sedangkan, daerah lain, sudah negatif semua,” ucap Noor Fahmi kepada jejakrekam.com, Sabtu (3/4/2021).

Diakui Fahmi, di tengah pandemi covid 19 , swab PCR menjadi salah satu syarat semua kafilah mengikuti MTQ Tingkat Provinsi Kalsel ke-33 di Tanah Bumbu. “Apabila positif (Covid-19) tidak diperkenankan mengikuti ke lokasi MTQ, selanjutnya akan kami cari solusinya, apakah nanti mengikutinya secara virtual,” ucapnya.

Menariknya, beredar video yang dibawakan beberapa orang diduga masuk dalam kafilah maupun dewan hakim di MTQ Tingkat Provinsi Kalsel XXXIII dengan menyentil. Video ini pun viral karena dibawakan dengan langgam seperti orang mengaji.

BACA JUGA : Tepat di Hari Pelaksanaan, Ajang MTQ ke-33 Tingkat Provinsi di Tanbu Ditunda

Video berisi candaan ini menyindir soal uang saku, honor dan lainnya. Seperti video dari seorang yang diduga peserta MTQ Kalsel, mempertanyakan soal uang saku yang belum masuk dengan gaya mengaji. Tak hanya itu, salah satu anggota Dewan Hakim MTQ Kalsel, Muhammad Saleh Yusran pun mempertanyakan soal honor yang harusnya dibayar.

“Amun (kalau) MTQ ditunda, siapa yang membayar honor kami dewan hakim,” kata Saleh Yusran dengan gaya mengaji. Begitu video itu viral, Saleh Yusran pun akhirnya membuat klarifikasi pada video berikutnya yang menyatakan memohon maaf, jika hal itu membuat banyak pihak tak berkenan dan tidak nyaman.

“Sebenarnya, video itu membalas status dewan hakim (MTQ) dengan candaan. Saya memohon minta maaf agar video itu ditarik dan tidak ditayangkan lagi,” kata Saleh Yusran, dalam video klarifikasinya.

BACA JUGA : Penjabat Sekda Sambut Kedatangan Kafilah MTQ Kalimantan Selatan

Sementara itu, mantan Wakil Gubernur Kalsel HM Rosehan Noor Bachri pun menyesalkan beredarnya video yang membuat gaduh jagat Banua. “Sangat disayangkan tidak mensyukuri nikmat, malah jadi bahan bully. Bukan contoh yang baik, video ini beredar di mana-mana,” kata Rosehan, sembari melampirkan video yang viral itu.

Anggota DPRD Kalsel asal Fraksi PDIP ini pun menyentil banyak pihak yang sudah merasakan nikmat dari MTQ, termasuk menyesakan perilaku para kafilah sebagai protes atas ditunda MTQ yang telah dipersiapkan matang di Batulicin, Tanah Bumbu.

“Gara-gara MTQ, mereka bisa kemana-mana dan juga dapat rezeki. Tindakan Pemprov Kalsel sudah benar dengan menunda MTQ, karena menyelamatkan mereka dari bahaya Covid-19. Saya support Pak Penjabat Gubernur Kalsel yang berani mengambil keputusan, walau ada kafilah yang menjadikan bahan bully atau candaan,” tandas Rosehan.(jejakrekam)

Penulis Asyikin/Didi GS
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.