Usai Dibongkar, Pengamat Minta JBG Harus Ditata dengan Ciri Khas Kota Banjarmasin

0

PENGAMAT Tata Kota, Subhan Syarif, mendorong agar Pemerintah Kota Banjarmasin dan masyarakat bisa merombak jembatan bangunan gedung (JBG) yang menghalangi aliran sungai dengan menjaga ciri khas kota tempo dulu. Salah satu usulannya adalah membangun kembali jembatan penghubung dengan memakai bahan kayu ulin dengan bentuk melengkung.

USULAN tersebut disampaikannya merespons pembongkaran jembatan penghubung bangunan penghambat aliran air yang diinisasi Satgas Normalisasi Sungai dan Penanganan Banjir (NSPB) bentukan Pemkot Banjarmasin.

Adapun rekomendasi pembangunan jembatan dengan bahan dasar kayu disarankan untuk menjaga kekhasan sungai yang ada di Kota Banjarmasin. Diketahui, pada masa lampau, jembatan penghubung sebuah bangunan memakan material kayu.

Lagi pula, tambah Subhan, pembangunan jembatan penghubung dengan bahan kayu akan menekan biaya pembangunan ketimbang material lainnya.

“Jembatan kecil, dengan lebar 1,5 dan panjang 15 meter, misalnya, memakan biaya Rp 15 juta hingga Rp 20 juta untuk membangun jembatan tersebut,” jelasnya.

BACA JUGA: Hambat Aliran Sungai, Banyak JBG di Banjarmasin Juga Langgar Ketentuan Panjang Jembatan

Sedangkan, untuk membangun jembatan yang terbuat dari semen atau konstruksi baja bakal memakan biaya hingga Rp 200 juta dalam penggarapannya.

Jika itu bisa terwujud secara seragam, Subhan meyakini daerah-daerah yang memiliki jembatan-jembatan penghubung bakal menjadi salah satu destinasi wisata baru di Kota Banjarmasin. Dengan catatan, bangunan jembatan bisa dibangun memperhatikan kedalaman sungai dan kemudahan transportasi air.

BACA JUGA: Trotoar A Yani Bakal Dibongkar? Pakar Intakindo Kalsel : Terpaksa Jika Bangun Jembatan Baru

“Kemarin ada ide di bagian tengah jembatan dipakai iklan, yang menjadi tambahan income bagi pemilik jembatan,” ujar dia.

Dia pun berharap ke depan, sungai-sungai di Banjarmasin bisa dikelola kembali sembari melihat kekhasan dan ciri sungai, seperti tempo dulu.

“Karakter dan ciri sungai mengingatkan kembali kebahariaan kota Banjarmasin, seperti tahun 50-an,” tandasnya. (jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Donny

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.