47 Penyair Lintas Tiga Negara, Semarakkan Hari Puisi Internasional

0

Mengimpikan Penyair Perempuan Banua dengan Karya Berkualitas

MEWAKILI negaranya masing-masing, kegiatan ini dibuka oleh Micky Hidayat dari Banjarmasin (Indonesia), Gabriel Kimjuan dari Labuan (Malaysia), dan Zefri Ariff dari Bandar Seri Begawan (Brunei Darussalam).

“Seperti tema yang diangkat. Tahun ini karena pandemi masih berada di antara kita maka ‘puisi menyatukan kami’,” ucap inisiator PBK Hudan Nur kepada jejakrekam.com, Senin (22/3/2021).

Menurutnya, ruang digital yang dulunya tak pernah terbayangkan, kini malah menjadi jembatan pertemuan antar penyair lintas wilayah dan puisi telah menyatukannya, “Barangkali inilah salah satu hikmah pandemi.”

Berangkat dari Whattsap Grub (WAG) Penulis Borneo, Hudan bercerita, yaitu mereka (Penyair/Penulis) yang tinggal di tanah Borneo mengikuti perhelatan baca puisi tersebut. Awal pembentukan grup ini, kata Hudan, jelang acara Rainy Day Literary Festival 2017 di Banjarbaru.

“Dan awalnya terbatas sembilan kota yang ada di Kalimantan saja. Tetapi rasanya terlalu sempit, lalu berubah menjadi Borneo karena supaya lebih luas dan silaturrahim juga terjalin,” tutur Hudan.

BACA : Digarap Sejak 2008, Micky Hidayat Akhirnya Luncurkan Buku Leksikon Penyair Kalimantan Selatan

Artinya sudah jalan 4 tahun, Hudan merasa bersyukur dapat menjalin hubungan para penyair atau penulis lintas wilayah dibeberapa negara tetangga tersebut. Untuk Indonesia (Kalimantan), ia menyampaikan bahwa komunitas sastra yang mempunyai forum sastra tingkat provinsi yaitu Forsas Kalimantan Barat yang kemarin lalu dihadiri oleh penyair Ilham Setia; dan Jaring Penulis Kalimantan Timur yang juga dihadiri oleh penyair Amien Wangsitalaja.

“Grup Penulis Borneo-Kalimantan bukan khususon penyair saja, tetapi grup pegiat literasi dan penulis terutama,” ujarnya.

Hudan merasa terkejut karena antusiasi peserta dalam pembacaan puisi tiga negara tersebut diikuti banyak penyair lintas wilayah di Indonesua, yaitu Yogjakarta, Sumatera, Nusa Tenggara, serta kabupaten di Kalimantan Selatan yaitu Tabalong, Binuang, Tanah Laut, Banjarbaru, Banjarmasin dan sebagainya.

“Saya juga terkejut karena peserta yang hadir walau tidak membaca didominasi peserta dari Malaysia. Hadir kemarin beberapa dari Civitas Akademica UI seperti Edrida Pulungan, Prof I. Ketut Surajaya, Eka Budianta, dan masih banyak lagi. Beberapa lagi dari Sumatera, Jogjakarta, Nusa Tenggara yang namanya tidak bisa saya sebut satu per satu,” ucap Hudan.

BACA JUGA : Rekam Profil Sastrawan Lokal Periode 1930-2020, Micky Hidayat Rilis Buku Leksikon Penyair Kalsel

Banyaknya pembaca puisi yang bertambah, kata Hudan, sehingga tidak sesuai dengan poster yang dibuat pihak penyelenggara. Kehadiran dan bertambahnya penyair dalam meramaikan kegiatan tersebut, “Mereka kebanyakan dari Kaltara, Malaysia, dan Brunei Darussalam. Total pembaca 47 orang.”

Penyair yang turut meramaikan World Poetry Day (WPD) yakni M. Thobrony, Rendy Ipien, Rasuna, Naidee, Herry Trunajaya BS, Satriya Alfiza, Sukardi Wahyudi, Oka Miharzha.S, Rosyidi Aryadi, Hajriansyah, Nailiya Nikmah, Ilham Setia, Ratih Ayuningrum, Shah Ka, Witanul Bulkis, Micky Hidayat, Baim Ibnu Muslim, Harie Insani Putra, Indon Wahyudin.

Kemudian, Aan Setiawan, Harlym Yeo, R’zie Ibrahim, Gusti Indra Setyawan, Irma Suryani, Ricca Tri Yana, Zefri Ariff Brunei, Ayu Siti, Wuri Handayani Ps, Gabriel Kimjuan, Hasto B Santoso, Camelia Faridah, Mochammat Rachmat, Jo Prasetyo, Nurul Risa F, M Rahim Arza, Mas Abdi Tanjung, Fitriani Um Salva, Amien Wangsitalaja, Yul Rani Pratama, Gusti Ardiansyah, Zamzuriah Zahari, Rusdi MD, Sosonjan A. Khan, Shantined, Shanti Agustiani, Marini Astuti dan Darmawati.

BACA JUGA : Mengimpikan Penyair Perempuan Banua dengan Karya Berkualitas

“Jadwal yang harusnya kelar pukul 18.00 Wita, molor hingga adzan Isya. Tapi tentu ini kesuksesan tersendiri dirasa. Antara pembaca dan penonton penyimak di ruang pertemuan jumlahnya berimbang, zoomnya berhasil.”

Hudan mengucapkan, terima kasih kepada asyikasyik.com dan Pengurus Pusat FTBM PW Kalimantan Utara, “Tanpa keduanya, acara yang digagas sejak jumat kemarin tentu tidak bisa berjalan lancar,” tandasnya.(jejakrekam)

Penulis Rahm Arza
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.