Dilintasi Truk besar, Ruas Jalan Sungai Gampa Terimbas Kemacetan Parah Handil Bakti

0

ANGGOTA Komisi III DPRD Kalimantan Selatan Fahrin Nizar mengakui ada beberapa infrastruktur yang rusak akibat terjangan banjir pada pertengahan Januari 2021 lalu, akan segera diperbaiki Balai Besar Pelaksana Jalan Nasional (BBPJN) Wilayah XI Kalimantan.

HAL ini berdasar kesepakatan dalam rapat dengar pendapat (RDP) komisi bidang pembangunan DPRD Kalsel dengan pihak BBPJN XI Kalimantan, Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kalsel, serta pihak terkait di Banjarmasin, Rabu (17/3/2021).

Politisi PDI Perjuangan ini mengakui masalah kemacetan lalu lintas di ruas jalan nasional, tepatnya di Jalan Trans Kalimantan Handil Bakti-Marabahan-Margasari perlu kebijakan tepat dan konkret.

“Semua yang menjadi keluhan masyarakat sudah disampaikan dewan dalam forum itu,” kata Fahrin Nizar kepada awak media di DPRD Kalsel, Banjarmasin, Kamis (18/3/2021).

Ia mengungkap DPRD Kalsel meminta masalah paling krusial adalah pembukaan Jembatan Alalak 1 yang lama sebagai alternatif dalam mengurai kemacetan di kawasan Handil Bakti. Termasuk, perbaikan Jalan Cemara Ujung, Kelurahan Alalak Utara, Banjarmasin, yang segera dilelang proyeknya oleh Pemkot Banjarmasin.

BACA : Macet Berbulan-Bulan di Kayutangi dan Handil Bakti, Rosehan Desak Gubernur Turun Tangan

“Masalah ruas jalan negara, ruas Handil Bakti-Marabahan-Margasari di Desa Gampa Asahi dalam kontrol pihak BBPJN Wilayah X, apabila ada kerusakan jalan akan ditutupi dengan agregat,” ungkap mantan anggota DPRD Barito Kuala ini.

Fahrin mengatakan pihaknya pun meminta agar terjadi percepatan proses kontrakan untuk perbaikan jalan itu. Apalagi, informasi terakhir dari pihak Balai Jalan diungkap proyek itu sudah berakhir pada Februari 2021 lalu.

“Kami juga mendesak agar pengerjaan Jembatan Materaman, agar lalu lintas di ruas Jalan A Yani ke Hulu Sungai bisa kembali normal. Berdasar informasi dari pihak berwenang, pengerjaan jembatan ini akan rampung pada akhir April nanti,” tutur Fahrin.

BACA JUGA : Kemacetan di Batola-Banjarmasin, DPRD Kalsel Segera Gelar RDP

Sementara itu, dosen Fakultas Teknik Uniska MAB, Adhi Surya Said mengungkap gara-gara proyek Jembatan Alalak 1 belum juga rampung, kemacetan hingga kerusakan jalan pun melanda ke kawasan Sungai Gampa. Ini terlihat dari antrean truk-truk besar yang memenuhi ruas jalan selebar 4,5 meter dan sepanjang 2,8 kilometer itu.

“Saya pernah mendengar jika Kabid Sungai Dinas Perhubungan Batola sebenarnya sudah lama mengusulkan agar mengadakan fery penyeberangan di kawasan Handil Bakti ke Kayutangi, tapi kabar itu informasinya belum direspon,” ungkap Adhi.

Menurut dia, semakin lama masalah kemacetan yang sudah berbulan-bulan bahkan terhitung tahunan, makin membuat warga yang bermukim di kawasan Handil Bakti dan sekitarnya, menjadi gerah.

“Macet dan jalan rusak tidak nyaman dilewati kini menjadi santapan sehari-hari. Sampai kapan ini terjadi? Tanpa ada solusi konkret. Makanya, kami mendesak agar masalah ini cepat diatasi,” tandas Adhi.

BACA JUGA : Tangani Kemacetan Lalulintas Pascabanjir, Ditlantas Polda Kalsel Lakukan Rekayasa Lalulintas

Sebelumnya, Wakil Bupati Batola H Rahmadian Noor menegaskan berdasar kesepakatan rapat, untuk angkutan bertonase besar melintas di kawasan Kecamatan Rantau Badauh akan dibatasi. Batasannya adalah truk atau armada itu maksimal bertonase 16 ton dengan roda maksimal enam buah. Ini berdasar kesepakatan dengan Balai Pengelola Transportasi Darat (BPTD) Wilayah XV Kalsel.

Pembatasan dan waktu yang diperbolehkan bagi armada besar itu dari pukul 20.00 Wita hingga 04.00 Wita. Terkecuali untuk angkutan BBM dan LPG serta sembako saat melintas di Jalan Sungai Gampa. Ini diperparah lagi kondisijalan yang kian parah.(jejakrekam)

Penulis Ipik Gandamana/Ahmad Husaini
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.