Dirawat Di Sambang Lihum, ODGJ Asal Tabalong Sudah Stabil

0

MASIH ingat Wahyu? ODGJ (Orang Dalam Gangguan Kejiwaan) berusia 23 tahun itu kini mulai stabil.

SETELAH mendapatkan perawatan, warga Jalan Saka Permai RT 20, Mabuun tersebut diminta RS Sambang Lihum untuk dijemput. Hal itu terungkap melalui rapat lintas instansi dan ormas seperti Dinas Kesehatan Tabalong , Dinas Sosial Tabalong, Puskesmas Mabuun, Kelurahan Mabuun, Kecamatan Murung Pudak, Lazismu Tabalong, Takmir Masjid Al Mukhlisin dan Komunitas Sayangi Sesama (KS2) Tabalong yang digelar di Masjid Al Mukhlisin, Senin (15/3/2021).

Lurah Mabuun, Rizky Kurniadi, mengatakan pihaknya menerima informasi kalau Wahyu sudah stabil. Karena itu pihak RS Sambang Lihum meminta agar segera dijemput untuk dilakukan perawatan di rumah.

BACA: Orang Gila Bisa Sembuh Total Jika Keluarga Berperan Aktif

“Dalam pertemuan ini untuk merumuskan pengobatan dan perawatan lanjutannya seperti apa. Siapa yang merawat dan di mana akan dirawat,” ujar Rizky Kurniadi.

Membaiknya Wahyu, juga diamini oleh Kepala Puskesmas Mabuun, Drg Tenry Ariny. Pihak puskes Mabuun bahkan siap menyediakan sarana ambulans untuk penjemputan Wahyu.

Ayah Wahyu yang juga hadir saat itu bersuka hati menerima kabar anaknya. Hanya rumahnya tak ada ruang layak buat merawat dan melanjutkan penyembuhan Wahyu. Wahyu anak yang hilang, terpisah dari ayahnya sejak umur Wahyu 2 tahun. Perceraian orang tua Wahyu sejak kecil awal kisah pilu mereka.

BACA JUGA: Ada 6.000 Orang di Kalsel Diperkirakan Mengalami Gangguan Jiwa

Ayahnya ingin membuat satu ruang layak buat Wahyu di bagian dapur, tapi lantai papannya pun telah runtuh, lantai WC nya pun amblas. “Saya ingin perbaiki dapur ini buat Wahyu, tapi saat ini saya tak punya apa-apa. Saya ingin merawat Wahyu, tapi apa daya saya saat ini,” ucap ayah Wahyu.

Ketua KS2 Tabalong, Erlina Effendi Ilas, mengatakan perawatan terbaik ODGJ adalah mengumpulkannya kembali ke pelukan keluarga. Keluarga punya peran strategis dan penting dalam tumbuh sembuhnya penderita ODGJ. Karena itu pihak keluarga dapat memperlakukan Wahyu senormal mungkin, memberikan peran dan tangggung jawab sesuai kafasitasnya sehingga penderita mendapati dirinya sebagai diri yang berguna, dihargai dan dicintai.

“Tinggal sekarang adalah bagaimana mengatasi keterbatasan ayah Wahyu menyediakan ruang rawat di rumah sempitnya. Kita nanti akan coba ajak masyarakat bergotong royong dan berdonasi buat membangun fuang rawat Wahyu,” ujar Ketua KS2 Tabalong, Erlina Effendi Ilas.

BACA LAGI: Asyik Ngelem, Wanita Tanpa Masker di Pasar Sentra Antasari Tak Disanksi Petugas

Menurut Erlina, KS2 dan Lazismu Tabalong akan mengobservasi rumah ayah Wahyu. Mereka juga akan melakukan pengukuran tempat yang akan dibuatkan buat Wahyu, sehingga dapat kalkulasi kebutuhan terkait pembangunan ruang tersebut.

Sebelumnya, Wahyu yang tiap hari mangkal di trotoar depan Masjid Al Mukhlisin. Oleh Takmir Masjid dan Lazismu, Dinas Sosial Tabalong, Dinas Kesehatan Tabalong dan Puskesmas Mabuun, Pihak Kecamatan Murung Pudak dan Kelurahan Mabuun bersama KS2 Tabalong serta Satpol PP, Wahyu dikirim ke RS Sambang Lihum untuk diberikan penanganan.

Kolaborasi pemerintah daerah di tingkat bawah dan ormas seperti Lazismu dan KS2 seperti ini akan mebuat penderita ODGJ di Tabalong akan tertangani.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Ahmad Riyadi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.