Jangan Lepas Masker, Pakar Epidemiologi Ingatkan Vaksin Tak Membuat Warga Kebal Covid-19

0

PAKAR Epidemiologi Kalimantan Selatan, dr. IBG. Dharma Putra, menegaskan bahwa vaksinasi tidak akan membuat masyarakat bisa 100 persen lepas dari Covid-19. Menurutnya, vaksin hanya meningkatkan antibodi dalam tubuh serta mencegah keganasan virus.

ITU pun kita gak langsung tinggi antibodinya. Kita perlu waktu. Paling tidak setelah dua kali suntik itu, 14 hari sampai satu bulan baru dia maksimal antibodi,” kata Dharma kepada jejakrekam.com, baru-baru tadi.

Dharma pun mengingatkan, hingga kini belum ada penelitian yang memastikan kalau masyarakat yang sudah divaksin tidak bisa lagi tertular Covid-19. “(Jadi) Tetap bisa kena. Tapi bedanya tubuh kita lebih kuat,” kata dia.

Agar lebih aman, ia mewanti-wanti masyarakat agar tetap mematuhi protokol kesehatan ketika beraktivitas. Dengan memakai masker, menjaga jarak, menghindari kerumunan serta rajin mencuci tangan, Dharma meyakini risiko terparah Covid-19 berupa kematian bisa ditekan.

Kendati demikian, Dharma masih berharap penuh agar pemerintah bisa menjamin kesetaraan jatah vaksin di kalangan masyarakat. Tak cuma di daerah kota, tapi mesti sampai ke pelosok.

“Masyarakat di desa-desa, yang tidak ngerti online-onlien, harus kita gunakan cara-cara tradisional untuk melakukan vaksinasi itu,” jelasnya.

BACA JUGA: Varian Baru Covid-19 Ditemukan Di Kalsel, Simak Saran Ahli Epidemiologi

Pada sisi lain, Dharma juga mendorong agar petugas kesehatan tetap melakukan surveilans dengan baik di tengah upaya negara melakukan vaksinasi. Dia meminta agar mereka yang terjun ke lapanan bisa melakukan pencatatan dan pelaporan yang baik. Jika ada kekurangan, ia minta perbaikan-perbaikan perlu dilakukan dan jangan terjebak pada rutinitas.

“Pandemi ini terlalu lama. Sehingga sudah menimbulkan kelelahan di masyarakat. Yang namanya orang lelah itu, secara spiritual biasanya pasrah,” kata Dharma.

BACA JUGA: Pemkot Banjarmasin Minta Jatah Sinovac Tambahan, Plh Walikota: Warga Antusias Divaksin

“Misal, dulu mungkin dulu pas bepergian, sampai rumah langsung mandi. Sekarang langsung tidur akibat sudah lelah,” ujarnya mencontohkan.

Menurut Dharma, pemerintah jangan sampai menyalahkan masyarakat terkait masalah-masalah yang ditimbulkan akibat Covid-19. Bagi dia, warga pasti bisa disiplin kalau pemerintah mengambil langkah yang paling strategis dalam rangka pendisiplinan itu sendiri.

BACA JUGA: Tergolong Rentan Terpapar, Ratusan Wartawan Ikuti Vaksinasi Covid-19 di Gedung PWI Kalsel

Masih menurut Dharma, meski virus mutasi baru B117 asal Inggris sudah muncul di Indonesia, masyarakat diharapkannya tidak perlu begitu cemas. Yang terpenting adalah tetap menaati protokol kesehatan.

“Masyarakat tidak perlu cemas atau risau. Masyarakat harus bisa menyikapi keberadaannya dengan lebih tenang. Dalam setahun ini, masyarakat mulai terbiasa dengan keberadaan virus SARS-CoV-2. Yang terpenting tetap menaati prokes sesuai anjuran Kemenkes,” tuturnya.

Selain itu, rumah sakit diharapkannya tetap siaga untuk memberikan pelayanan pasien Covid-19. Sebab, menurutnya saat ini Indonesia sudah mendekati terjadinya kekebalan kelompok (herd immunity). “Selain itu, testing, tracing, dan treatment (3T) harus terus dilakukan,” pungkasnya. (jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Donny

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.