Volume Sampah Meningkat, TPA Batu Merah Diperluas

0

UNTUK memaksimalkan pengelolaan sampah, Tempat Pembuang Akhir (TPA) Batu Merah menambah luasan areal untuk pengelolaan sampah di tempat tersebut.

JIKA semula luasan areal untuk menampung sampah yang berasal dari seluruh Balangan untuk dikelola di tempat tersebut hanya berkisar Tujuh hektar, kini luasannya bertambah menjadi Sepuluh hektaran.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Balangan, Musa Abdullah mengatakan, ketersediaan lahan di TPA Batu Merah terus dikomunikasikan dengan Pemkab Balangan. Bahkan apabila memungkinkan akan terus diperluas.

Kini, kata Musa, Luas lahan Tempat Pembuangan Akhir (TPA)  Batu Merah, di Kecamatan Lampihong, Kabupaten Balangan kini mencapai 9,7 hektar, karena ada menambah sekitar tiga hektar.

“Kami sudah mendapatkan penambahan lahan seluas kurang lebih tiga hektar. Jadi total keseluruhan mencapai 9,7 hektar,” ucap Musa, Senin (8/3/2021)

Proses pembahasan lahan pun jelas Musa sudah dilakukan. Tanah sudah dibeli pada tahun anggaran 2020 kemarin.

Luasan lahan yang saat ini sudah dimiliki TPA Batu Merah, membuat lahan pembuangan sampah akan bertahan dalam tempo lama. Sebut Musa, dari 9,7 hektar lahan yang ada, akan mampu bertahan selama 10 tahun ke depan.

Terlepas dari persoalan ini, volume sampah yang dihasilkan Kabupaten Balangan dari tahun ke tahun meningkat, saat ini diperkirakan volume sampah yang dihasilkan daerah berjuluk Bumi Sanggam ini mencapai 85 ton per harinya.

Dari jumlah volume tersebut, diperkirakan hanya sekitar 22 ton per harinya yang terangkut ke tempat Pembuangan Akhir (TPA) dan baru sekitar 10 ton lainnya yang dikelola Bank Sampah dan Tempat Pembuangan Sampah TPS 3R (reuse, reduce, recycle). Sedangkan sisanya dibuang langsung ke sungai, dibakar atau dibuang sekitar lingkungan sekitar pemukiman oleh masyarakat.

Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Balangan, Musa Abdullah mengungkapkan, tidak terangkut sepenuhnya volume sampah ini memang karena masih terbatas sarana prasarana yang ada, termasuk armada pengangkut.

”Kedepan tentu kita berencana menambah armada pengangkut sampah, namun tentu ini dilakukan secara bertahap karena memang tergantung anggaran yang tersedia,’’ bebernya.

Selain itu, kata Musa, saat ini pihaknya mempunyai Sembilan buah armada pengangkut dengan puluhan kontainer sampah yang disebar di beberapa titik, termasuk sampai wilayah Kecamatan.

Karena keterbatasan ini, menurut Musa, pengangkutan sampah di Kecamatan masih kurang maksimal dan dilakukan secara bergiliran.

“Guna penangan sampah yang dari waktu ke waktu yang volume terus meningkat ini, kami berharap keberadaan Bank Sampah dan Pembuangan Sampah SementaraReuse, Reduce, Recycle (TPS 3R) makin bertambah secara jumlah dan maksimal dalam pengelolaannya,” harapnya.

Sebab dengan keberadaan Bank Sampah dan  TPS 3R inilah, menurut Musa, bisa menjadi solusi penanganan tingginya volume sampah, karena di kedua tempat ini sampah bisa dikelola atau dimanfaatkan kembali.

Saat ini saja, kata dia, volume sampah hanya sebanyak 22 ton per hari yang terangkut ke TPA dan masih di dominasi oleh sampah dari kawasan perkotaan, untuk itulah keberadaan Bank Sampah dan  TPS 3R ini sangat dibutuhkan guna membantu penangan persampahan.

“Jumlah Bank Sampah dan TPS 3R kita juga masih terbatas, maka kita berharap masyarakat bisa secara membentuk Bank Sampah dan TPS 3R dan kami siap membantu. Selain itu, kedepan kita juga akan melakukan penerapan Tempat Pengolahan Sampah Terpadu (TPST) khususnya di kawasan yang sudah ada Bank Sampah dan TPS 3Rnya,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Gian
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.