Jelang Pemindahan Ibukota Negara, DPRD Tabalong Belajar Persoalan Tata Ruang ke Barut

0

SEJUMLAH anggota DPRD Tabalong melakukan kunjungan kerja membahas problem penataan ruang ditinjau dari Perda Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten (RTRWK) Nomor 3 Tahun 2019 tentang penyangga ibu kota negara. Rombongan dipimpin oleh Ketua DPRD Tabalong, Mustafa, bertempat di aula Dinas PUPR Barito Utara, Kamis (25/2/2021).

KEPALA Dinas PUPR Barut, Iman Topik, menyambut baik kedatangan anggota DPRD Tabalong dari komisi III. Dia mengatakan kegiatan sharing tidak lain untuk kemajuan daerah masing-masing, apalagi Tabalong daerah yang kaya sumber daya alam. Sehingga dengan sharing ini dapat bermanfaat untuk dua daerah.

Iman Topik juga memaparkan, bahwa Barut memiliki luas 10,152,25 kilometer terdiri dari 9 kecamatan, 10 kelurahan dan 93 desa, dengan batas wilayah Barito Selatan dan Kutai Barat. Dengan jumlah luas itu, sesuai dengan perda yang ada, maka penataannya dinilai sama saja.

Barito Utara sendiri menerapkan penataan ruang wilayah yang berkesinambungan lingkungan, berbasis pengembangan pertanian, aglomerasi, pertambangan dan pertanian.

Untuk sistem jaringan prasarana adalah jaringan transportasi,energi, telekomunikasi dan lainnya.

BACA JUGA: Dampak Budaya Pemindahan Ibukota Negara

Kemudian sistem perkotaan adalah kawasan perkantoran. Pusat kegiatan lokal di Kandui, Kecamatan Gunung Timang, dan pusat lain di desa kecamatan masing-masing.

Adapun Mustafa mengatakan maksud dan tujuan sharing masalah tata ruang, dilatarbelakangi kondisi mereka yang secara geografis sangat dekat dengan calon ibu kota.

Mustafa memaparkan bahwa Tabalong memiliki 12 kecamatan dan 130 desa, dan seluruh kecamatan sudah terkoneksi akses jalan.

Namun,masih ada lima desa yang kondisinya masih sulit dilewati karena masih rusak. Direncanakan, pada tahun berikutnya akan dilakukan perbaikan, agar akses masyarakat lebih baik lagi.

BACA JUGA: Tinjau Perbatasan Kaltim-Kalsel, Supian HK Ingin Pintu Gerbang ke Ibukota Negara Dipermak

Terkait dengan rencana pembangunan bandara baru di Tabalong, pihaknya bersama pemerintah daerah, akan melaksanakan kegiatan tersebut. Namun terlebih dulu ketersediaan lahan dan kawasan yang sesuai dengan peruntukannya.

“Karena sharing ini lebih bermanfaat, karena pertemuan lebih mengetahui secara teknis tertutama masalah pembangunan di daerah,” pungkasnya. (jejakrekam)

Penulis Syarbani
Editor Donny

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.