Pemurus Dalam Terus Sumbang Kasus, Satgas Covid Banjarmasin Tak Beri Penanganan Khusus

0

CORONA Virus Disease 2019 (Covid-19) tanpa disadari rupanya masih ‘ganas’. Terbukti, dari data Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, dalam sehari tercatat sebanyak 32 penambahan kasus di wilayah setempat.

MENARIKNYA
, dalam setiap penambahan kasus di ibukota Kalsel ini terdapat satu kelurahan yang cukup berperan, yakni Pemurus Dalam.

Kembali merujuk data yang ada, per Jumat (22/1/2021) terjadi penambahan sebanyak 14 kasus dalam sehari. Dari total itu, Kelurahan Pemurus Dalam turut menyumbang 1 kasus Covid-19.

BACA : Kadinkes Banjarmasin Positif Covid-19 Usai Divaksin, Ini Penjelasan Walikota

Kemudian data per Sabtu (23/1/2021), Pemurus Dalam kembali berperan menyumbang 3 kasus dari penambahan 10 kasus dalam sehari di Banjarmasin.

Melihat kondisi ini, kelurahan yang terletak di Kecamatan Banjarmasin Selatan itu kini menjadi wilayah terbanyak yang menyumbang kasus Covid-19. Dengan jumlah 273, dari total 4.405 kasus di Banjarmasin.

Lantas, apakah ada tindakan khusus dari Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Banjarmasin untuk Kelurahan Pemurus Dalam?

Ketua Satgas Penanganan Covid-19 Banjarmasin, Ibnu Sina menilai, Pemurus Dalam adalah kawasan yang cukup rentan. Pasalnya, kelurahan itu merupakan tempat keluar-masuk aktivitas warga.

BACA JUGA :  Gubernur Kalsel Kala Disuntik Vaksin Covid-19: Rasanya Sakit-Sakit Nyaman

Mengingat, kata dia, beberapa kawasan tersebut berada di sekitar bantaran sungai serta berdekatan dengan Terminal Pal 6.

“Terutama di kawasan yang sifatnya di belakang tuh. Belakang kelurahan itu banyak sekali masyarakat yang ada di pinggir sungai dan akses ke terminal cukup dekat,” ucapnya.

Atas hal itu, Ibnu yang juga merupakan Walikota Banjarmasin hanya menyerahkan hal tersebut kepada puskesmas setempat.

Menurutnya, pihak puskesmas merupakan garda terdepan untuk selalu memberikan edukasi terkait pentingnya protokol kesehatan.

“Jadi saya kira dari Puskesmas lah sebagai ujung tombak yankes (pelayanan kesehatan)-nya, untuk terus melakukan edukasi, pemantauan dan penindakan terhadap tingginya angka tersebut,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Riki
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.