Cuci Karpet Gratis untuk Masjid dan Mushola Terdampak Banjir, Ini Tempatnya
PASCA banjir seperti saat ini, bantuan yang diberikan tidak selalu dengan materi, namun juga dapat dengan tenaga, seperti yang dilakukan oleh Akhmad Romadhani (33) warga Kelurahan Jangkung, Kecamatan Tanjung, Kabupaten Tabalong.
PRIA yang sehari-harinya berprofesi sebagai guru honor di salah satu Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Tanjung, Tabalong ini, memberikan jasa cuci karpet gratis untuk mesjid dan mushola yang terdampak banjir di Barabai, Kabupaten Hulu Sungai Tengah, Kalimantan Selatan.
“Apa yang kami lakukan ini sekedar ingin membantu masyarakat Barabai yang terkena musibah banjir. Terutama untuk masyarakat islam yang mau beribadah di mesjid dan mushala,” kata Kutut panggilan akrab Akhmad Romadhani
Dengan bermodalkan satu buah mobil pick up miliknya pribadi, Kutut rela mengumpulkan karpet-karpet kotor dari Mesjid dan Mushola yang membutuhkan bantuannya.
Karpet yang sudah ia kumpulkan kemudian di bawa ke tempat usaha cuci karpetnya “KUTUT abk” di Tanjung, Tabalong untuk dibersihkan.
Kutut mengatakan, untuk membersihkan karpet – karpet kotor yang telah diangkutnya, dirinya dibantu oleh rekan-rekannya dari UPBS Raja Guna Jangkung, Tanjung, Tabalong.
“Alhamdulillah hingga hari ini sudah ada sekitar 50 lebih karpet dari sembilan tempat ibadah yang telah kita bersihkan,” ujarnya.
Menurut Kutut, saat ini sangat banyak Mesjid dan Mushola di Barabai, HST yang membutuhkan bantuan untuk membersihkan karpet-karpetnya yang kotor akibat diterjang banjir.
Namun, karena keterbatasan sarana dan peralatan, dirinya hanya mampu memberikan jasa layananya secara terbatas.
“Banyak yang lain yang mau, tapi kemampuan kami terbatas keterbatas seperti sarana. Jadi kami menyelasaikan yang ada ini dulu,” terangnya.
Kutut pun berharap, ke depan ada banyak orang yang mau memberikan jasa cuci karpet secara cuma-cuma seperti apa yang sudah ia lakukan. Khususnya mereka yang memiliki usaha pencucian karpet.
“Semoga ada pencucian karpet dari daerah kabupaten terdekat ikut serta membantu mencucikan gratis. Karena kami masih kewalahan dan belum bisa melayani semuanya, karena keterbatasan tenaga,” pungkasnya.(jejakrekam)