Akibat Banjir, Harga Bahan Pokok di Banjarmasin Alami Pasang Surut

0

SEJUMLAH bahan pokok dan di Kota Banjarmasin mengalami pasang surut harga. Hal ini terbukti saat Dinas Perdagangan dan Perindustrian Kota Banjarmasin memantau sejumlah pasar hingga distributor.

Pantauan jejakrekam.com, total ada 9 tempat distributor yang didatangi Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Bidang Perdagangan, Disperdagin Banjarmasin, Ichrom Muftezar selama 2 hari, Senin dan Selasa (18-19/1/2021).

Tempat-tempat yang didatangi di antaranya PT. Wira Pangan Sentosa, PT. Patriot, Koperasi Harum Manis Bersatu, CV. Nella Aftah, PT. Benteng Asia Sejahtera, PT. Pulau Baru, pedagang besar di Pasar Antasari, Pasar Lima serta Rumah Potong Hewan (RPH) Banjarmasin.

Menurut Muftezar, pasang surut harga sejumlah bahan pokok ini diakibatkan oleh bencana banjir yang masih menggenang di beberapa daerah di Kalsel.

Atas kondisi itu, jalur distribusi seperti dari Batulicin, Pelaihari, Banjarbaru menuju Banjarmasin terganggu.

“Sehingga berpengaruh terhadap ketersediaan cabai dan daging ayam ras di pasar tradisional,” jelasnya, kepada jejakrekam.com, Selasa (19/1/2021).

Dia mengklaim, kenaikan harga pada sejumlah bahan pokok terjadi di tingkat pasar tradisional. Sedangkan di tingkat distributor dipastikan tidak ada kenaikan.

Hasil pantauan di lapangan, Tezar menyebut bahan pokok seperti cabai merah yang biasanya hanya Rp 35 ribu per kilogram, kini melonjak menjadi Rp 50 ribu. Cabai merah keriting Rp 75.000/kg dari sebelumnya Rp 45.000/kg.

Sementara cabai rawit merah lokal mengalami kelangkaan di pasaran. Kalaupun ada, kata dia, harganya mencapai Rp 140 ribu per kilogramnya.

“Sedangkan cabai rawit hijau harganya malah turun menjadi Rp 60 ribu per kg dari sebelumnya Rp 90 ribu per kg,” ucapnya.

Bukan hanya berbagai jenis cabai, sejumlah daging pun ikut mengalami pasang surut harga. Ayam ras dari sebelumnya Rp 33.000/kg saat ini menjadi Rp 34.000/kg. Sedangkan daging sapi dipastikan harganya tetap stabil Rp 125.000/kg dan stoknya pun masih cukup.

Untuk sayuran seperti kol, wortel dan kentang juga dipastikan masih stabil. Sebab, menurut Tezar, pendistribusian melalui pelabuhan Trisakti alias jalur laut sehingga tak berdampak lada harga.

“Untuk sayuran produksi lokal Kalsel seperti bayam, kangkung, terong rata-rata harganya naik dua kali lipat akibat banjir. Harga bahan pokok yang lain relatif tidak ada kenaikan,” ujarnya.

Selain itu, pasang surut harga juga kembali terjadi di berbagai jenis ikan. Untuk ikan sungai seperti papuyu harganya masih tetap Rp 100.000/kg, ikan haruan Rp 65.000 per kg.

“Namun ikan patin harganya naik menjadi Rp 25.000, meski stok terpantau cukup banyak di pasar.

Stok ikan yang berkurang adalah ikan nila karena banyak tambak ikan yang hanyut akibat banjir. Namun, harga ikan nila masih tetap Rp 35.000 di banding hari sebelumnya. Ikan laut segar harganya tetap tidak ada perubahan demikian juga dengan ikan asin.

“Sementara bahan pokok seperti beras, minyak goreng, tepung, gula, mie instan dan lainnya masih cukup aman sampai sebulan kedepan,” pungkasnya. (jejakrekam)

Penulis Rili

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.