Mengenang KH M Ilyas, Politisi Santun dari Hulu Sungai Utara

0

DUKA mendalam dirasakan kader Partai Persatuan Pembangunan (PPP) ketika sosok mantan Ketua DPRD Hulu Sungai Utara (HSU), KH M Ilyas, tutup usia pada Jum’at (1/1/2021).

FIGUR KH M Ilyas dikenang sebagai politikus yang santun. Sikap inilah yang membuatnya menjadi panutan para politisi lain, khususnya bagi para kader partai berlambang Ka’bah tersebut.

Anggota DPR RI Fraksi PPP asal Kalimantan Selatan, Syaifullah Tamliha, misalnya, mengakui ketokohan KH M Ilyas. Menurut Syaifullah, dirinya mengenal almarhum sejak masih duduk di bangku SMPN 4 Amuntai.

“Beliau kala itu aktif berkampanye sejak tahun 1982 bersama almarhum KH Syafriansyah dan KH Umairah Baqir,” kenang Syaifullah Tamliha.

Kala itu, menurut Syaifullah, kekuatan PPP dari jumlah kalangan Nahdlatul Ulama (NU) sangat besar. Hampir setiap Pemilu mendapatkan jumlah kursi yang besar di DPRD HSU.

Saat pucuk pimpinan PPP HSU berada di tangan KH M Ilyas, Suara Pemilu PPP, tutur Syaifullah, berhasil meraih 8 kursi dari 30 kursi yang tersedia.

“Itulah perolehan kursi terakhir terbesar yang berhasil diduduki PPP HSU, setelah pada akhirnya turun secara konsisten dari pemilu ke pemilu berikutnya dan sekarang tinggal 4 kursi,” ucapnya.

Tercatat, jumlah kursi yang berhasil diraih PPP HSU saat itu menjadi terbesar kedua di DPRD HSU.

Kata Syaifullah, KH Ilyas kala itu sempat dicalonkan sebagai bupati melalui pemilihan lewat DPRD. Namun PPP gagal memenangkan pemilihan bupati ketika itu.

Malah cuma mendapatkan 7 kursi akibat terdapat satu suara cacat, karena salah cara memberikan pilihan di kertas suara.

Selanjutnya, ia dipromosikan sebagai Wakil Ketua DPW PPP Kalsel melalui Muswil PPP tahun 2003. “Kebetulan saya juga terpilih sebagai wakil ketua dalam muswil tersebut,” ungkapnya

Karena itu, Syaifullah mengatakan jasa KH M Ilyas dalam membesarkan PPP HSU sangatlah besar.

Menurut Syaifullah, tiap-tiap kepemimpinan partai dari pemilu ke pemilu tentu ada hambatan dan tantangan tersendiri, namun KH M Ilyas mampu mempertahan kejayaan PPP, terutama di HSU.

Dengan politik santun, KH Ilyas mampu mempertahankan suara PPP di HSU, hingga pemilu 1999.

“Sungguh bertahan jaya yang sangat luar biasa, karena di periode itu, muncul partai – partai Islam yang baru seperti PAN yang didirikan petinggi Muhammadiyah dan PKB yang didirikan oleh NU saat itu,” ucapnya.

“Kiprah politik dan ulama yg dimiliki KH M Ilyas patut diteladani oleh kalangan milenial saat ini,” tambah Syaifullah. (jejakrekam)

Penulis Herry Yusminda
Editor Donny

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.