Kekurangan Solar di SPBN Pelabuhan Perikanan Batulicin Jadi Keluhan Nelayan

0

KURANGNYA pasokan Bahan Bakar Minyak (BBM) bagi nelayan di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Nelayan (SPBN) yang ada di Pelabuhan Perikanan Batulicin hingga kini masih saja jadi keluhan.

MENYIKAPI
hal tersebut, Plt Kepala Pelabuhan Perikanan Batulicin, Akhmad Syarwani mengatakan, meski keselamatan nelayan menjadi prioritas, namun apabila ketersediaan pasokan BBM belum terpenuhi, artinya hal tersebut masih harus menjadi perhatian penuh oleh distributor.

“Jadi di Pelabuhan Perikanan Batulicin, untuk SPBN hanya disediakan perbulannya sebanyak 70 ton atau 7 tangki saja dan itu masih sangat kurang,” ungkapnya, usai menyambut kedatangan anggota Komisi II DPRD Kalsel, M Yani Helmi, saat inspeksi mendadak (sidak) ke kantor Pelabuhan Perikanan Batulicin (PPB), Tanah Bumbu, Senin (4/1/2021).

BACA : Kelangkaan Stok Es Balok Di Pelabuhan Perikanan Batulicin Jadi Perhatian Yani Helmi

Agar selalu tercukupi, Syarwani mengharapkan, agar pasokan bahan bakar minyak jenis solar yang telah menjadi kebutuhan bagi nelayan untuk melaut tersebut setidaknya stoknya dilebihkan saja.

“Harapannya, ada penambahan kouta BBM dari Pertamina bagi nelayan kita agar bisa melaut di Pelabuhan Perikanan Batulicin, sehingga aktivitas operasinonalnya juga dapat optimal,” harapnya.

Meski penambahan kouta harus melalui berbagai persyaratan khusus, akan tetapi, Dia menyebutkan setidaknya pihaknya memerlukan 15 – 20 tangki perbulan untuk bisa mencukupi kebutuhan nelayan di lokasi Pelabuhan ini.

BACA JUGA :  Lanud Syamsudin Noor Diusulkan Naik Tipe, Langit Kalsel Bakal Sering Dilintasi Pesawat Tempur

“Syarat itu pasti, paling tidak ya sekitar 15 – 20 tangki bisa saling berbagi untuk ke semua kapal-kapal yang bersandar ke Pelabuhan Perikanan Batulicin dalam aktivitas melaut,” paparnya.

Sementara itu, anggota Komisi II DPRD Kalsel, Muhammad Yani Hemi menginginkan masalah ini menjadi perhatian stakeholder terkait, agar kesejahteraan nelayan dapat terpenuhi.

“Ekonomi disektor perikanan bangkit, itu karena kontribusi dari aktivitas para nelayan juga. Artinya, harus terpenuhi juga kebutuhan untuk melaut sehingga hasil tangkapannya juga bisa meningkat,” tegasnya.

Selain itu, ia menyebutkan, dukungan pemerintah ditingkat provinsi untuk para nelayan juga harus mengalir, salah satunya hal paling utama adalah keselamatan dalam melakukan aktivitas melaut.

“Pemerintah harus mendukung itu, apalagi keselamatan saat melaut. Tumbuhnya suatu ekonomi disektor perikanan itu mulainya dari para nelayan, salah satu bentuk kongkrit yang bisa dilakukan yaitu pemberian left jaket kepada mereka,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Riza
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.