Hadapi 2021, Turun Tangan Banjarmasin Gelar Diskusi soal Kesiapan Belajar Tatap Muka

0

TURUN Tangan Banjarmasin menggelar Focus Group Discussion (FGD) yang mengawal isu pendidikan bersama 13 komunitas di Kalimantan Selatan, dengan tema yang bertajuk: pembelajaran tatap muka 2021, baru-baru tadi.

KOORDINATOR Umum Turun Tangan Banjarmasin, Muhammad Iqbal Pratama menyebut bahwa kegiatan ini adalah rangkaian dari program akhir tahunnya. Bulan-bulan sebelumnya, mereka melakukan pengabdian secara langsung lewat program Ruang Expert ke pelosok daerah di Banjarmasin, seperti di Tamban, Alalak Berangas dan Batola. Selain itu, menggelar Tikar Baca dalam melestarikan literasi di Banua.

Di akhir tahun, Iqbal mengungkapkan, diskusi ini upaya dalam mengawal pendidikan secara tatap muka dan sementara diketahui kondisi Covid-19 masih mengintai di sekitar.

Dalam diskusi, mereka mempertanyakan bagaimana pandangan para pemangku kebijakan? Amankah pembelajaran tatap muka sebelum dilakukan vaksinasi? Bagaimana pandangan orangtua dan pihak sekolah?

“Nah, hasil diskusi kita hari ini rencananya mau dibawa ke Dinas Pendidikan dan Walikota Banjarmasin. Agar mereka turut mendengarkan dari apa yang kita diskusikan, hasil gagasan itu menjadi tanda mengawal kita dalam pendidikan. Kita siap bantu, juga mendorong itu,” ucap Iqbal Pratama kepada Jejakrekam.com, pada Minggu (21/12/2020).

Diakui Iqbal, Turuntangan Banjarmasin pertama kali dapat merangkul 13 Komunitas lintas genre yang ada di Kalimantan Selatan. Yaitu Forum Anak Kota Banjarmasin, Arsa Kalsel, GMI Kalsel, Ikut Berbagi Community, UKM FKIP Mengajar, Pemuda Bakti Banua, 1000 Guru Kalsel, Peduli Dingsanak, GenRe Kalsel, YOT Banjarmasin, Forum Indonesia Muda Banjarmasin dan Literasi Banua.

“Usai kegiatan ini, tentunya kepada seluruh komunitas dapat terus menjalin kerjasama dan saling mendorong pendidikan khususnya di Banjarmasin,” harap Iqbal.

Ketua Umum GMI Kalimantan Selatan, Rahmat Kamaruddin, menyadari bahwa transisi pendidikan di era teknologi harus dirasakan oleh lapisan masyarakat di Banua. Ia merasa, sebuah keniscayaan yang bakal dilakukan pihak guru dan siswa nantinya, melakukan pembelajaran daring hingga mengubah wajah pendidikan di Indonesia, khusus di Kalimantan Selatan.

“Pembelajaran virtual itu keniscayaan. Kita tinggal tunggu waktu saja, cepat atau lambat. Efektivitas dan efisiensi yang dihadirkan teknologi akan mengubah total wajah pendidikan kita,” pungkas alumnus UIN Syarif Hidayatullah Jakarta itu. (jejakrekam)

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2020/12/22/hadapi-2021-turun-tangan-banjarmasin-gelar-diskusi-soal-kesiapan-belajar-tatap-muka/
Penulis Rahim
Editor Donny

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.