Pendidikan Politik Ala H2D Melalui Penggalangan Dana Dinilai Tak Tepat

0

UPAYA penggalangan dana masyarakat yang dilakukan pasangan calob gubernur dan wagub Nomor Urut 2 H Denny Indrayana-Difriadi (H2D) dengan tujuan mendukung upaya  gugatannya atas di Mahkamah Konstitusi (MK) terus menuai sorotan berbagai kalangan.

KALI
ini sorotan tajam muncul dari legislator di DPRD Kalsel, H Hasanuddin Murad. Mantan Anggota Komisi I bidang Hukum dan Pemerintahan ini  mengaku tak sepemikiran dengan Denny yang menyatakan bahwa penggalangan donasi tersebut merupakan salah satu bentuk pendidikan politik kepada masyarakat.

Politisi senior yang dikenal santun ini menilai, langkah himbauan donasi kepada masyarakat yang dilakukan paslon nomor urut 2 tersebut, tidak tepat. Karena dilakukan setelah tahapan kampanye pilkada selesai.

BACA : Gerakan Galang Dana Rp 5000, Supian HK : Tindakan Denny Sangat Ceroboh

“Saya nilai, langkah donasi pasca pilkada selesai ini tidak tepat. Dan itu lebih seperti move politik,” ujar Hasanudin Murad kepada wartawan, Senin (21/19/2020).

Menurutnya, langkah tersebut justru bisa secara tidak langsung berpotensi menaikan suhu politik yang mana kondisi masyarakat Kalsel kini sudah terjaga dan terpelihara aman dan tenteram pasca pilkada.

“Ini bisa saja menikam luka luka pendukung yang merasa kalah dibangkitkan lagi lukanya, pada akhirnya tidak selesai setelah proses pelaksanaan penghitungan suara,” tegas Hasanudin Murad.

Dari itu Ia berharap, tensi politik yang sepertinya terus dipelihara meski pilkada sudah lama berlalu seperti yang terjadi di DKI Jakarta tidak terjadi di Kalsel.

BACA JUGA : Supian HK : Jangan Euforia, Ini Kemenangan Rakyat Kalsel

Karena itu imbuhnya, masing-masing pihak terkait, sebaiknya lebih fokus pada langkah dan prosedur sengketa yang memang diakomodir peraturan perundang-undangan.

Para elit politik juga sudah seharusnya memiliki” Coping Skill” yaitu, kemampuan meningkatkan adaptasi pada kondisi tertentu, seperti kemampuan mempertahankan nilai atau kepercayaan secara teguh, mengatasi masalah, dan mempertahankan komitmen.

Karena, dari 270 pilkada yang digelar  tidak cuma di Kalsel ada yang bersedih, sebab pemenang Pilkada hanya satu dan pasti di daerah lain pun banyak yang merasakan hal sama. Dengan begitu semua bisa move on menyesuaikan dengan kondisi.

Sebelumnya, melalui rekaman video yang diperoleh rekan media, dipaparkannya bahwa penggalangan dana tersebut dilakukan secara sukarela dan tanpa ada paksaan apapun.

“Ini bukan sekedar donasi tapi lebih pada itu adalah pendidikan politik yang sangat penting. Supaya kita paham bahwa memang politik kita itu pasti butuh biaya, tapi cara caranya harus dilakukan dengan model yang tepat amanah dan bertanggungjawab,” kata Denny.(jejakrekam)

Penulis Riza
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.