Foto : Istimewa
KEGIATAN galang dana yang dilakoni Denny Indrayana dinilai sebagai sebuah tindakan yang tidak memberikan pendidikan politik yang baik untuk masyarakat di Kalimantan Selatan.
HAL tersebut ditegaskan Ketua Badan Pemenangan Pemilu (Bapilu) DPD Partai Golkar Kalsel, DR (HC) Supian HK, Minggu (20/12/2020). Menurutnya, hal yang dilakukan Denny sangat ceroboh.
“Kan aneh, dia yang berpolitik, tapi masyarakat yang dikorbankan. Ini terlalu naif,” ucap Supian HK sembari menggelengkan kepala.
BACA : Sengketa Pilkada Di MK Gratis, Kapolda Sebut, Yang Terpilih Merupakan Pilihan Rakyat Kalsel
Ketua DPRD Kalsel ini pun menegaskan, sesuai aturan, memang boleh mengumpulkan dana atau meminta sumbangan. Namun ia menggarisbawahi hal itu dilakukan sebelum pencoblosan, atau 9 Desember 2020.
Namun beber Supian, jika hal tersebut dilakukan setelah pencoblosan, maka tentu saja sudah tak dibenarkan. Ia pun merujuk kepada sejumlah aturan, baik itu dari UU Menteri Sosial dan Perda.
“Mari kita jaga suasana kondusif yang sudah ada di Kalsel dengan tidak membuat statmen yang menyesatkan. Jangan sampai seolah-olah tindakan pengumpulan dana tersebut bukan sebuah pelanggaran,” papar Supian.
BACA JUGA : Supian HK : Jangan Euforia, Ini Kemenangan Rakyat Kalsel
Ia pun mencontohkan orang yang meminta-minta jalan dimana untuk kepentingan dirinya dan jika bertemu Satpol PP akan ditindak. Sementara apa yang dilakukan Denny adalah kepentingan politik dan diri sendiri dan melibatkan masyarakat.
“Silakan kepada pihak berwenang untuk menindaklanjuti hal ini jika memang terjadi pelanggaran,” ucap Supian.
Ia pun menegaskan, jika KPU Kalsel dalam rapat pleno terbuka di Hotel Golden Tulip Banjarmasin beberapa waktu lalu sudah menetapkan perolehan hasil terkait dengan pemilihan gubernur dan wakil gubernur.
“Kami hargai keputusan KPU tersebut. Namun jika ada yang merasa tidak puas tentu akan menjadi ranah Mahkamah Konstitusi,” pungkas Supian HK.(jejakrekam)