Pasca-Pilkada dan Marak Pesta Perkawinan, IDI Kalsel : Waspada Kasus Covid-19 Meningkat

0

KETUA Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Kalimantan Selatan Dr dr M Rudiansyah, M.Kes dan Sp.PD meminta masyarakat untuk tetap waspada usai pesta pemilihan kepala daerah (pilkada) telah dihelat secara serentak pada Rabu (9/12/2020) lalu.

BERDASAR data Jumat (18/12/2020), terjadi penambahan kasus positif Covid-19 sebanyak 81 orang di Provinsi Kalimantan Selatan. Mereka berasal dari lima orang asal Kabupaten Tanah Laut,  11 warga Kabupaten Banjar, 3 orang masing-masing asal Kabupaten  Barito Kuala (Batola) dan Tapin, 8 orang asal Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS), 3 pasien asal Kabupaten Hulu Sungai Tengah (HST), 6 orang dari Hulu Sungai Utara (HSU), dan terbanyak 14 orang masing-masing asal Kota Banjarmasin, Banjarbaru dan Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu).

Sedangkan, pasien yang sembuh dari infeksi Covid-19 sebanyak 83 orang baik berasal karatina dari semua daerah. Sementara, untuk pasien yang meninggal dunia akibat Covid-19 tercatat 2 orang, berasal dari Tabalong, pada 16-17 Desember 2020 lalu.

Secara akumulasi, kasus positif Covid-19 di Kalsel sudah menembus 14.417 orang, dan suspek 317 orang. Sedangkan, sembuh sudah mencapai 13.038 orang, sehingga yang dirawat tersisa 818 orang dan telah meninggal dunia, totalnya 561 orang tersebar di 13 kabupaten dan kota di Kalsel.  

BACA : Kasus Covid-19 Masih Tinggi, Guru Bakhiet Tutup Sementara Pengajian hingga Awal 2021

“Memang, ada penambahan kasus Covid-19 tidak secepat sebelumnya. Namun, kita juga patut waspada, sebab pasca pilkada serentak pada 9 Desember 2020, maka diprediksi pada satu atau dua minggu ke depan, akan terjadi penambahan kasus Corona di Kalsel,” kata Rudiansyah kepada jejakrekam.com, Jumat (18/12/2020).

Di tengah kelonggaran kegiatan sosial dan ekonomi masyarakat, dokter spesialis penyakit dalam ini mengatakan angka penambahan kasus Covid-19 bisa disumbang dari pesta perkawinan, pasca pilkada, restoran yang telah dibuka, café yang menjadi kongkow atau nongkrong sangat potensial.

“Makanya, kita harus siap-siap semakin banyak kasus Covid-19 Kalsel. Jelas, jika terjadi lonjakan lagi, maka yang mendapat imbasnya adalah para sejawat medis yang bisa kena. Apalagi, sudah banyak tenaga medis yang meninggal dunia akibat terinfeksi Covid-19,” papar dokter Rudi.

BACA JUGA : Kasus Covid-19 Melandai, Dinkes Banjarmasin Lanjutkan Program Imunisasi yang Tertunda

Meski sebatas asumsi, bagi dokter yang juga rajin memposting komentarnya di channel Youtube ini mengingatkan bahwa virus Corona masih ada di sekitar kita. Makanya, dokter ahli di RSUD Ulin Banjarmasin ini mengingatkan agar tetap disiplin dengan protokol kesehatan seperti mengenakan masker, jaga jarak dan cuci tangan dan hindari kerumuman.

“Walau kita sudah memasuki adaptasi kebiasaan baru, seperti menjalankan aktivitas seperti biasa, baik sosial, bisnis dan lainnya, namun protokol kesehatan harus tetap dijaga. Jangan sampai abai, jika tidak maka kasus Covid-19 akan terus meningkat di Kalsel,” papar Rudi.

Meski pada Januari 2021 nanti, pemerintah sudah melaksanakan vaksinasi, toh Ketua IDI Kalsel ini mengatakan hingga kini belum diketahui secara medis apakah vaksin tersebut itu ampuh untuk melawan atau mencegah Covid-19 atau tidak.

BACA JUGA : Terpapar Covid-19, Ketua KPU Tabalong dan 9 Anggota Diisolasi di RS Tanjung Lama

Ini ditambah lagi, pembukaan sekolah dengan sistem belajar tatap muka, dokter Rudi pun mengingatkan agar pilihan terbaik adalah tetap menerapkan prokes Covid-19 dengan ketat. “Makanya, sebagai seorang dokter, saya mengingatkan agar kita menjaga anak dan keluarga kita. Memang, suka atau tidak suka, kebiasaan baru di tengah pandemi Covid-19 harus tetap kita jalankan. Ini agar kita semua bisa selalu sehat,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Didi GS
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.