Mengenang Tuan Guru Haderawi, Dai Kondang Kalsel

0

Oleh : Humaidy Ibnu Sami

GURU Haderawi nama populer dari Tuan Guru Haji Muhammad Haderawi, HK. Beliau kelahiran Babirik tanggal 25 Juli 1955. Beliau ini sangat dikenal di kalangan ulama dan majelis taklim di Banjarmasin.

AKTIVITAS beliau yang padat sebagai seorang pendakwah membuat beliau jarang berada di rumah. Beliau adalah Pengasuh Pondok Pesantren Darussalam di Tatah Bangkal Luar dan Ketua Yayasan Kelompok Bimbingan Ibadah Haji (KBIH) Al Futuhiyyah di Banjarmasin. Selain itu, ia menjadi pengasuh 4 Majelis Taklim yaitu Raudlaturrahmah di Jalan A.Yani Km.9, Al-Futuhiyyah di Kelayan A, Abdan Syakuro di Jalan Pandu dan Raudlatul Mubarakah di Murung Raya.

Ayah beliau dikenal sebagai Syekh H.M. Kaderi Yusuf Al-Banjari dan ibunya Hj Zahrah, mempunyai tujuh orang anak. Adapun yang sulung bernama Kasyful Anwar HK kini tinggal menetap di Sungai Luang Babirik sebagai Tuan Guru. Kemudian Muhammad Haderawi HK sebagai anak bungsu menjadi Tuan Guru pula yang tinggal di Banjarmasin. Tidak dapat informasi siapa-siapa nama saudara beliau yang lain, di antaranya konon ada beberapa orang saudara perempuan.

BACA : Shalat Jumat di Masjid Raya, Abuya Haderawi Ajak Umat Islam Bertobat Agar Wabah Corona Berakhir

Latar belakang jenjang pendidikan yang dilalui Haderawi adalah SDN dua tahun dan Madrasah Ibtidaiyah enam tahun, lalu melanjutkan ke Normal Islam dan SP IAIN di Amuntai. Kemudian beliau masuk ke Fakultas Syariah IAIN (sekarang UIN) Antasari di Banjarmasin.

Setelah belajar melalui pendidikan formal, ulama yang satu ini masih mendalami ilmu agama Islam dengan belajar mengaji duduk kepada para Tuan Guru yang ada di Nagara, di antaranya Tuan Guru HM Hasyim, Tuan Guru HM Yasin dan Tuan Guru H Djamhuri, di Amuntai dengan Tuan Guru H Dachlan, di Kandangan dengan Tuan Guru H Abdul Kadir Noor dan Tuan Guru HA Kusasi di Martapura dengan KH Zaini Abdul Ghani.

BACA JUGA : Pilihlah Pemimpin yang Alim Sesuai Ajaran Rasulullah

Keinginan beliau untuk menambah ilmu pengetahuan agama Islam tidak hanya terbatas di daerah sendiri, melainkan juga sampai ke Mekkah Al-Mukarramah. Di Tanah Suci umat Islam itu, beliau menjadi santri Salafiah selama lebih kurang 9 tahun dan  belajar kepada ulama termasyhur, di antaranya Said Muhammad Alwi Al-Maliki, Syekh Muhammad Yasin Al Fadani dan Syekh Abdul Karim Al-Banjari, ulama yang mengajar di Masjidil Haram berasal dari Nagara.

Ulama yang satu ini tidak pernah putus asa dalam berjuang. Kata beliau, bila saja kita niatkan sesuatu untuk kebaikan, insya Allah akan ada jalan untuk itu. Karena itu menurut beliau diperlukan kesabaran dan keteguhan hati dalam berjuang.

Dari perkawinan beliau dengan Hj Zuraidah, beliau dikaruniai 6 orang anak masing-masing bernama H Walad alias HM Zaruqi, Hj Ni’mah, M Ahyat, M Imamul Muttaqin, M Muhibbin dan Thaibah. Kini beliau bertempat tinggal di Jalan A Yani Km 9 Komplek Arrahmah RT.03 RW.01 Kecamatan Kertak Hanyar, Kabupaten Banjar.

BACA JUGA : Dari Benteng Tatas Menjadi Masjid Raya Sabilal Muhtadin

Ternyata pada pagi hari tepatnya, tanggal 15 Desember 2020, aku mendengar kabar facebook-ku, “Telah Berpulang ke Rahmatullah Tuan Guru HM. HADERAWI BIN SYEKH KADERI YUSUF, Umur 65 tahun pukul 01. 15 Wita. Semoga Beliau mendapat limpahan Rahmat dan Husnul Khatimah. Allah Yarham.(jejakrekam)

Penulis adalah Budayawan dan Peneliti Sejarah Banjar LK3 Banjarmasin

(Isi dari artikel ini sepenuhnya tanggungjawab penulis bukan tanggung jawab media)

Pencarian populer:https://jejakrekam com/2020/12/18/mengenang-tuan-guru-haderawi-dai-kondang-kalsel/,pangkalan lpg tatah bangkal

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.