Lawan dengan Gerakan 5 Ribu, Analis Media Nilai Langkah Denny Indrayana Elegan

0

GERAKAN 5 Ribu Selamatkan Banua yang diluncurkan Calon Gubernur Kalimantan Selatan,  Denny Indrayana bersama rekan duetnya, Difriadi Darjat mendapat sambutan antusias warga Kalsel.

HAL ini ditegaskan dalam ciutan Denny Indrayana dalam akun twitternya @dennyindrayana, Jumat (18/12/2020) bahwa gerakan itu untuk menggalang dana juang rakyat melawan kebatilan dan ketamakan, Bismillah, kebenaran dan rakyat akan tetap menang! Begitu captionnya dalam akun twitternya.

Dalam video pendeknya berdurasi 2.20 detik, mantan Wakil Menteri Hukum dan HAM era Presiden SBY menjelaskan gerakan penggalangan dana Rp 5 ribu, merupakan sukarela dan tidak ada paksaan. Ia menegaskan pendidikan politik yang terpenting, karena politik butuh berbiaya.

“Tapi cara-cara dan model yang tepat dan amanah serta bertanggungjawab. Namun, saya tidak sengaja tidak melalukan saat kampanye, karena waktunya tidak tepat. Sebab, jika saat itu, pasti akan memicu banyak persepsi,” kata Denny.

BACA : Klaim Menang di Lima Kabupaten, Tim BirinMu Raih 50,24 Persen Suara di Pilkada Kalsel

Namun, setelah bekerja keras dan mandat saat Pilkada Kalsel 2020, dengan raihan suara lebih dari 800 ribu suara di tempat pemungutan suara (TPS), Denny mengakui penggalangan dana untuk keperluan gugatan sengketa pilkada di Mahkamah Konstitusi (MK) di Jakarta.  

“Selain untuk pendidikan politik, tapi juga bisa membangun kebersamaan, militansi gerakan dalam kepemimpinan,” papar Denny.

Menariknya, begitu gerakan ini dibuka, berdasar informasi  hingga Jumat (18/12/2020),  dana yang masuk ke nomor rekening  7895889997 di Bank BCA tersebut sudah menerima sumbangan Rp 55 juta lebih. Dana yang terkumpul rencananya untuk membiayai operasional persidangan di Mahkamah Konstitusi (MK) Jakarta.

BACA JUGA : Tunggu Hasil Resmi KPU, Kapolda Kalsel Minta Para Paslon Jangan Klaim Menang Dulu

Analis Media dari Hendropriyono Strategic Consulting (HSC), M Mahfuz Abdullah, menilai banyaknya dukungan warga pada gerakan yang diluncurkan Denny Indrayana membuktikan bahwa warga benar-benar menginginkan perubahan di Banua.

“Jadi pilkada ini sebenarnya memang milik Denny Indrayana. Nah, ketika ada dugaan Denny dizalimi dalam perhitungan suara,  warga menunjukkan perlawanan. Ini karena sebagian besar masyarakat lebih menginginkan perubahan,” kata Mahfuz Abdullah saat dihubungi awak media, Jumat (18/12/2020).

Menurut Mahfuz,  besarnya dukungan suara kepada pasangan Denny-Defri pada hari pencoblosan Rabu (9/12/2020) lalu, maka bisa dimaknai ketika rakyat tak memberikan mandat pada pasangan Sahbirin Noor-Muhidin (BirinMu).

“Apalagi, dukungan terhadap Denny-Difri tersebut diduga diwarnai pat-gulipat yang mengakibatkan berubah yang disertai dengan berbagai keanehan, khas seperti dalam dongeng mafioso politik,” papar Mahfuz.

BACA JUGA : Balas Klaim Tim BirinMu, Versi Quick Count Pilgub Kalsel, Denny Indrayana Sebut Menang Tipis

“Dalam dongeng mafioso politik itu kan selalu punya cara untuk melanjutkan kekuasaan pada petahana, bisa saja dengan mengerahkan aparat secara sistematis dan massif, menggunakan bantuan sosial atas nama kemurahan petahana, atau bisa juga termasuk merusak suara. Nah, berbagai hal itu indikasinya sangat kencang dirasakan masyarakat,” bebernya lagi.

Karena itu, menurut Mahfuz, meski KPU Provinsi Kalsel telah menetapkan kemenangan pada Birin-Muhidin, tidak serta merta mendapat legitimasi di hati masyarakat.

BACA JUGA : Bawaslu RI Tolak Laporan Denny Indrayana soal Dugaan Pelanggaran Pilkada Petahana

“Sehingga setiap perlawanan yang diperlihatkan Denny, akan selalu mendapat dukungan masyarakat. Ya, semakin Denny dizalimi, justru dukungan masyarakat makin kuat,” kata Mahfuz.

Ia juga menyebut perlawanan di Mahkamah Konstitusi adalah pilihan paling elegan. “Tentu saya tidak bisa komentar soal hukum, karena Denny adalah profesor hukum yang sudah terbukti diakui sampai ke perguruan tinggi di Australia. Pasti dia memiliki kunci yang sangat mungkin membuat Birin-Muhidin tumbang di hadapan para hakim konstitusi,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini/Didi GS
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.