Tuntut Upah sampai Balai Kota, Belasan Tukang Sapu Rupanya ‘Diakali’ Oknum Staf DLH

0

BELASAN perwakilan warga yang mengaku sebagai petugas kebersihan menyambangi Balai Kota Banjarmasin, pada Rabu (2/12/2020).

MEREKA mengklaim bahwa upah mereka selama bekerja sebagai tukang sapu beberapa bulan tidak di bayar oleh Dinas Kebersihan Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin.

Namun demikian, pihak balai kota langsung membantah hal tersebut. Kepala Bidang Kebersihan Lingkungan Hidup Kota Banjarmasin, Marzuki membeberkan, masalah itu tidak ada hubungannya dengan pihak kantor secara kelembagaan.

“Itu oknum staf (DLH) yang berinisial HI yang memanfaatkan situasi,” kata Marzuki kepada jejakrekam.com.

Menurut informasi, HI ditengarai meminjam uang para tukang sapu tak resmi tersebut sebesar Rp 15 juta per orang. Sebagai iming-iming, mereka akan dipekerjakan sebagai petugas kebersihan di lingkup pemko.

Sialnya, uang tak kembali, pekerjaan juga tak kunjung jelas. Dengan kejadian, Marzuki menegaskan pihak DLH dirugikan oleh staf tersebut.

BACA JUGA: Ini Cara ‘Sang Petahana’ Tanggulangi Sampah Hingga Menjadi Kota Percontohan di Indonesia

“HI ini pun sama teman-teman di kantor juga banyak hutang. Masalah ekonomi. Mendapatkan uang dengan cara memanfaatkan situasi yang dia berada di bidang penyapuan. Celakanya, dia membelakangi kantor. Bahkan kepada para korban tadi masalah ini jangan melapor ke kantor,” ujar Marzuki.

Untuk menyelesaikan persoalan antara pendemo dan dinas, Marzuki berkata bahwa pihaknya sudah memanggil mereka untuk duduk bersama. Menegaskan bahwa nama-nama mereka tak terdaftar di dalam data milik kantor DLH.

BACA JUGA: DLH Banjarmasin Siapkan Pengawasan Ketat Usai TPS Malkon Temon Ditutup

Dalam kesempatan ini, Marzuki juga menerangkan bahwa pihaknya sudah mengumpulkan para tukang sapu yang resmi. Bahkan sudah dijelaskan bahwa perekrutan tukang sapu yang legal harus sesuai prosedur.

“Jangan sampai ada iming-iming pekerjaan sama orang lain dan meminta uang untuk diperkerjakan, eh ternyata malahan ada oknum itu yang bermain,” ujarnya.

Adapun masalah permainan HI sejatinya juga sudah diketahui pihak DLH sejak setengah bulan yang lalu. Sebab, ada beberapa oknum pendemo sempat datang ke kantor DLH menagih upah silih berganti. (jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Donny

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.