Duet BirinMu dan H2D Paparkan Kiat Tangani Corona dalam Debat Final Pilgub Kalsel 2020

KOMISI Pemilihan Umum (KPU) Kalimantan Selatan menggelar debat terakhir calon gubernur dan wakil gubernur Kalsel, Sabtu (28/11/2020) malam.

DALAM debat yang ditayangkan langsung salah satu stasiun televisi ini, KPU mengangkat isu kesehatan, infrastruktur, sumber daya alam dan energi.

Di bidang kesehatan, calon gubernur dan wakil gubernur Kalimantan selatan nomor urut 02, Denny Indrayana-Difriadi Darjat (H2D) menyampaikan strategi untuk memutus mata rantai penyebaran Covid-19, harus dengan kepemimpinan yang kuat. Sebab, di masa krisis kemepimpinan harus tampil mengambil keputusan-keputusan sulit, yang biasanya opsi terbatas.

Denny memastikan semua pemangku kebijakan harus dilibatkan, garda terdepan gugus tugas Covid-19 harus diberikan akses yang luas, kemudian tenaga medis harus diapresiasi kerja kerasnya dengan sebaik mungkin.

“Kita harus meyakinkan anggaran betul-betul hadir, tidak hanya dalam bentuk angka tetapi juga tanpa penyimpangan,” ujar Denny.

Sementara itu, calon gubernur Kalimantan Selatan nomor urut 01, Sahbirin Noor – Muhidin (Birin-Mu) berpendapat Covid-19 adalah persoalan dihadapi berbagai negara di belahan dunia. Pertama kali kasus terkonfirmasi positif rasa kepanikan timbul di tengah masyarkat.

Berangkat dari hal itu, Paman Birin- sapaan akrabnya- memastikan pemprov telah mengambil upaya pencegahan dengan menghentikan semua kegiatan yang menimbulkan kerumunan, termasuk belajar dari rumah.

Sewaktu menjadi Gubernur Kalsel, Paman Birin menyebut pihaknya segera mengumpulkan forum komunikasi pimpinan daerah, dan melibatkan epidomolog untuk merembugkan langkah daerah menghadapi pandemi Covid-19.

“Kita mengambil langkah-langkah apa yang harus kita lakukan dan laksanakan, langkah yang kita ambil adalah menyelamatkan siapa saja yang terdampak Covid-19,” ujar Sahbirin Noor.

Dia menyebut Pemprov Kalsel berupaya menambah kapasitas fasilitas kesehatan untuk mengantisipasi lonjakan pasien.

Dia pun mengklaim pemprov berhasil menangani Covid-19. Indikatornya adalah tingkat kesembuhan yang mencapai 90%, dan meredanya kecemasan di tengah masyarakat. (jejakrekam)