Foto : Iman Satria
KEPALA Dinas Pendidikan (Disdik) kota Banjarmasin, Totok Agus Daryanto mengakui persiapan kebijakan belajar tatap muka di kelas untuk siswa SD dan SMP akan disamaratakan. Ini agar tak terjadi perbedaan ketika sudah diterapkan penuh untuk menggantikan sistem belajar jarak jauh atau daring yang selama ini berlaku di masa pandemi virus Corona (Covid-19).
TOTOK pun mengingatkan agar pihak sekolah wajib menyiapkan sarana dan prasarana dalam menghadapi sistem pembelajaran tatap muka, tak terkecuali persetujuan dari orangtua atau wali murid.
“Kesiapan sekolah dalam sarana dan prasarana, harus ada persetujuan orangtua atau komitenya. Terus ada juga, tadi saya katakan bahwa persetujuan kebijakan dari pihak Plt Walikota Banjarmasin (Hermansyah) sangat diperlukan,” ucap Totok Agus Darmanto kepada jejakrekam.com, Kamis (26/11/2020).
Direncanakan, menurut Totok, pada 4 Januari 2020 mendatang akan melakukan simulasi jika diperlukan. Namun, kata dia, apabila tidak diperlukan maka langsung ke ranah transisi atau masa adaptasi baru di sekolah.
BACA : Dievaluasi Tiap Hari, Empat SMP di Banjarmasin Laksanakan Simulasi Belajar Tatap Muka
“Pada 4 Januari itu direncanakan melakukan simulasi, apabila diperlukan. Namun, jika tidak maka langsung menuju transisi. Untuk simulasi belajar tatap muka sudah ambil di bulan (Oktober) lalu,” ujar mantan pejabat Pemkab Hulu Sungai Selatan (HSS) ini.
Diaku Totok, ada sebanyak 207 SDN yang masuk standar pelayanan minimal (SPM), masih direncanakan oleh pihak Disdik Banjarmasin, “Namun, dari jumlah itu saya tidak yakin. Harus kroscek ke Dinas Kesehatan (Dinkes) Banjarmasin,” ucapnya.
Ia menyebutkan, sementara posisi Disdik Banjarmasin tengah melakukan survei kepada para orangtua dengan hasilnya yaitu 73 persen merespon pemberlakuan sistem belajar tatap muka dikelas. “Sekarang pada posisi survei orangtua, jumlah orangtuanya sekitar 73 persen di Kota Banjarmasin yang setuju dimulainya sistem belajar tatap muka pada tahun depan,” tandasnya.(jejakrekam)