SIARAN berdurasi sekitar 4.47 detik di IG dinkesbanjarmasinnews telah dihapus. Padahal, video pendek itu menggambarkan acara Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-56 di halaman Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin, Jalan Pramuka, Banjarmasin,Sabtu (14/11/2020).
ACARA itu juga dibarengi dengan pembagian doorprize. Namun, ironisnya, justru para peserta tidak menaati protokol kesehatan, seperti tak mengenakan masker. Walhasil, hal ini memicu protes dan cibiran dari warganet. Termasuk, dari WhatApps Group (WAG) Media Center Covid-19 Kalsel.
Ada puluhan orang yang mencibir. Merasa miris, sedih dan lainnya ketika mengomentari soal aksi berkerumun insan kesehatan. Bahkan, ada yang mendesak agar Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Kalsel segera menyikapi itu. Sebab, hal itu jelas telah mencoreng insan kesehatan yang selama ini berada di garda terdepan dalam penanganan pandemi Covid-19.
BACA : Kasus Covid-19 Melandai, Dinkes Banjarmasin Lanjutkan Program Imunisasi yang Tertunda
“Ini saja menyatkan bahwa Covid-19 itu karamput (dusta),” tulis pengomen. Sedangkan, komentar lainnya, menuding ini jika Dinkes Banjarmasin telah memberi contoh joget hareudang-hareudang (gerah dalam bahasa Sunda). Padahal, selama ini, ketika ada acara, harus mengantongi izin dari Satgas Covid-19.
“Kita tunggu komentar Pak Kadis, kenapa acara semacam itu tidak dibubarkan aparat?” cecar lainnya.
Begitu videonya itu dihapus, ramai-ramai mereka melakukan aksi tangkap layar (screen shot), hingga beragam komentar lainnya dari warganet.
Soal itu, Kepala Dinas Kesehatan Kota Banjarmasin Machli Riyadi dalam siaran IG dinkesbanjarmasinnews, mengakui acara pada hari itu merupakan perayaan puncak peringatan Hari Kesehatan Nasional ke-56.
BACA JUGA : Banjarmasin Resmi Keluar dari Status Zona Merah Covid-19, Kadinkes: Jangan Terjebak Euforia
“Di momentum HKN ini, kami memberikan penghargaan kepada seluruh tenaga kesehatan yang berjuang mengendalikan Covid-19 di Kota Banjarmasin. Mereka telah bekerja sejak bulan Februari 2020 dan mereka tidak pernah istirahat , terus bekerja hingga Kota Banjarmasin ini kurvanya sudah menurun,” ucap mantan Wakil Direktur RSUD Ulin Banjarmasin ini.
Ia pun menyebut aksi berjoget ria dengan lagu haredang-haredang itu hanya spontanitas, dalam mengekspresikan kegembiraan. “Namun, mereka berjoget pun menggunakan masker. Saya minta maaf atas peristiwa ini, barangkali ini dinilai tidak patut, karena itu hanya spontanitas kegembiraan mereka,” ucap Machli.(jejakrekam)