Ajak Lurah Studi Banding, Plt Walikota Hermansyah Tertarik Program Penanganan Covid-19 Semarang

0

BANJARMASIN bisa keluar dari zona merah menuju zona kuning dan sebagian besar kelurahan sudah zona hijau dari kasus positif terinfeksi virus Corona (Covid-19).

ANGKA laju penyebaran kasus Covid-19 bisa ditekan, terbukti hingga Selasa (10/11/2020) lalu, hanya menyisakan sejumlah kelurahan di lima kecamatan yang zona kuning.

Seperti di Banjarmasin Utara, hanya tersisa di Kelurahan Alalak Utara.Kemudian di Kecamatan Banjarmasin Timur, zona kuning masih berada di Kelurahan Benua Anyar, Kuripan, Pemurus Luar dan Pengambangan.

Begitupula, di Kecamatan Banjarmasin Selatan, misalkan, Kelurahan Pemurus Baru, Pemurus Dalam, Basirih dan Mantuil. Sedangkan, Banjarmasin Barat, seperti di Pelambuan. Sedangkan, di Banjarmasin Tengah, hanya menyisakan Kelurahan Teluk Dalam.

Tak cukup itu, ternyata Plt Walikota Banjarmasin Hermansyah pun mengajak para lurah mengunjungi Kota Semarang, Jawa Tengah untuk studi komparasi, Kamis (12/11/2020).

BACA : Menengok Persiapan Sekolah Tatap Muka Pasca Banjarmasin Dinyatakan Zona Hijau

Model penanganan wabah Covid-19 yang diterapkan Pemkot Semarang pun ingin ditiru Banjarmasin. Penerapan program kolaborasi pemerintah dan masyarakat terwujud dalam Kampung Siaga Covid-19 dan program Jogo Tonggo.

“Pembentukan kampung itu merupakan perwujudan dari revolusi mental masyarakat dalam menghadapi wabah Covid-19,” ucap Pjs Walikota Semarang, Tavif Supriyanto.

Ia menyebut program Jogo Tonggo itu berarti menjaga tetangga, sehingga para ibu rumah tangga terlihat aktif dalam menjaga lingkungannya.

BACA JUGA : Sudah Dilabel Zona Hijau, 24 Kelurahan di Banjarmasin Masih Catat Kasus Covid-19

Tavif yang juga Kepala Bappeda Kota Semarang ini mengungkapkan pihaknya juga membentuk satuan tugas (satgas) dengan melibatkan akademisi untuk menekan penyebaran virus Corona.

“Jadi, penggunaan teknologi informatika dimanfaatkan seperti progra telesehat.kemkes.go.id. Program tersebut milik Kementerian Kesehatan RI yang dibuat untuk digunakan masyarakat. Jadi, lewat program ini bisa memininalisir kunjungan langsung masyarakat ke fasilitas kesehatan,” ucap Tavif.

Ia juga menjelaskan di setiap puskemas jug dibuat berbagai aplikasi di tengah pandemi. Seperti ada puskemas yang membuat aplikasi Es Lilin (Edukasi keliling masyarakat pencegahan Covid-19), Penting iso Gaya (Penyuluhan Tehnik Keliling Isuk Sore) dan lainnya.

“Dari model yang diterapkan Pemkot Semarang ini, maka para lurah yang ada di Banjarmasin harus bisa melakukan inovasi pelayanan publik agar bisa menekan laju perkembangan kasus Covid-19,” tutur Hermansyah.(jejakrekam)

Penulis M Syaiful Riki
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.