Plt Bupati Balangan Sebut FKUB Harus Ciptakan Rasa Kebersamaan Dalam Keberagamaan

0

SEBAGAI wilayah multikultur agama dan suku menjadikan Kabupaten Balangan menjadi wilayah yang beragam adat istiadat dan budaya. Selain itu, keberagaman ini tentu juga harus dijaga dan dirawat, agar jangan jadi sumber permasalahan sosial ditengan masyarakat.

Plt Bupati Balangan H Sayifullah menyampaikan, keberadaan Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) merupakan salah satu medium untuk menjaga suasana kondusif dan saling toleransi dalam kehidupan antar umat beragama di Bumi Sanggam.

”Saya sangat berbangga dan mengapresiasi tinggi atas upaya seluruh warga masyarakat Balangan, beserta segenap unsur yang ada yang sangat konstruktif, sangat mendukung terhadap pemeliharaan kerukunan dan rasa kebersamaan. makin besar hati kami, karena upaya-upaya demikian dapat dikatakan telah melekat dan tak terpisahkan dari perilaku sehari-hari warga balangan dalam berinteraksi dengan sesama, baik yang seagama maupun yang berbeda, baik yang sesuku maupun antar-suku,” ungkapnya.

Meskipun agama kita berbeda-beda, kata Syaifullah, pasti ada benang merah yang sama dalam ajaran setiap agama, yakni ajaran untuk hidup berdampingan secara harmonis dengan sesama dan seluruh alam, tanpa memandang asal-usul, budaya, sosial ekonomi, dan keyakinan.

Selain itu, lanjut dia, juga dapat dilihat bahwa kebanyakan masyarakat masih mengharapkan contoh atau teladan dari para tokoh, pemimpin maupun figur-figur publik.

“Kita masih sering mendengar ungkapan, “yang di atas saja begitu, bagaimana kita rakyat jelata ini mau bertindak benar?” ini artinya, pemimpin, tokoh dan figur publik berkewajiban untuk menjadi teladan yang baik bagi masyarakat. Untuk itu, marilah kita selalu menjaga sikap dan perilaku kita dalam bergaul dengan sesama, terutama yang berbeda agama atau aliran keyakinan, agar menjadi contoh yang baik bagi keluarga, orang-orang dan masyarakat di sekitar kita,” himbaunya.

Terpisah, Ketua FKUB Kabupaten Balangan Supriyadi menyampaikan, pihaknya secara rutin mengelar pertemuan dan melakukan diskusi terkait isu-isu sosial yang tengah berkembang di masyarakat.

Selain itu, kata Supriyadi, dalam tiap kesempatan juga selalu menghimbau dan mengingatkan masyarakat terkaitnya pentingnya menjaga kerukunan antar umat beragama.

“Toleransi harus kita jaga bersama, jangan sampai kita dipecah belah oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang mengatas namakan agama, dan telah melakukan tindakan anarkis baik kepada tokoh agama Islam maupun tokoh agama lainnya yang akan membuat perpecahan persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia,” imbuhnya.(jejakrekam)

Penulis Gian
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.