Kecam Presiden Macron, Massa Umat Islam Serukan Putus Hubungan Diplomatik dengan Perancis

0

RATUSAN umat muslim tergabung dalam berbagai lembaga swadaya masyarakat (LSM) menggelar aksi unjuk rasa di ruas Jalan Lambung Mangkurat, depan Gedung DPRD Provinsi Kalimantan Selatan, Banjarmasin, Senin (9/11/2020).

MEREKA menyuarakan untuk memboikot produk asal negara Perancis, sebagai bentuk protes terhadap pernyataan Presiden Emmanuel Macron yang menghina Islam dan Nabi Muhammad SAW. Termasuk, meminta agar hubungan diplomatik diputuskan sebagai sanksi terhadap negara yang berani menghina Islam.

Seruan untuk memboikot atau tak membeli produk bikinan negeri Menara Eiffel, karena negara itu telah mengizinkan penayangan karitur majalah satire Charlie Hebdo yang menghina Nabi Muhammad SAW dengan dalih kebebasan berekspresi.

Kecaman keras pun disuarakan salah satu koordinator aksi unjuk rasa, M Hasan yang juga Ketua  DPD Pemuda Islam Kalsel. Mantan Ketua KNPI Kalsel ini dengan tegas menyatakan sikap yang ditunjukkan negara Barat, khususnya Perancis merupakan bentuk penghinaan terhadap Nabi Muhammad SAW dan umat Islam.

BACA : Protes Macron dan Majalah Charlie Hebdo, Ratusan Warga Gelar Aksi di Banjarmasin

“Jadi, sebagai warga muslim di Kalsel, umumnya Indonesia harus mengutus keras dan melawan bentuk penghinaan itu dengan memboikot berbagai produk asal Perancis,” cetus Hasan.

Sebab, menurut dia, pemuatan karikatur Nabi SAW di majalah satire Charlie Hebdo dan pemasangan karikatur secara terbuka di Gedung Pemerintah Prancis di Paris, merupakan bentuk penghinaan.

“Kami meminta Indonesia sebagai negara terbesar umat muslim di dunia untuk bersikap tegas, memutus hubungan diplomatik dengan Perancis serta memboikot produk dari negara Perancis,” tegas M Hasan, saat berorasi di depan Gedung DPRD Kalsel.

BACA JUGA : Takut Aksi Demo Sampai Malam, Pedagang Pasar Sentra Antasari Mengaku Pendapatan Menurun

Massa juga juga meminta Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) tidak hanya memboikot produk dari Negara Prancis, tetapi juga memboikot demokrasi yang dianggap bertentangan dengan ajaran agama Islam.

Perwakilan pengunjuk rasa lainnya,  Anang Toni, mengatakan aksi kali ini khusus untuk membela Nabi Muhammad SAW, karena telah dihina oleh Presiden Prancis, Macron.

Dia juga menyerukan umat muslim memboikot semua produk-produk Perancis. Sebagai umat muslim, menurut Anang Toni, wajib membela Nabi Muhammad SAW, untuk itu boikot semua produk Perancis yang ada di Kota Banjarmasin dan seluruh Kalsel.

BACA JUGA : Kecam Tindakan Aparat, Cak Kiss: Ada Indikasi Pembungkaman Demokrasi

Aksi unjuk rasa dikawal aparat kepolisian itu, tak ditemui wakil rakyat di DPRD Kalsel. Ini karena, pimpinan dan anggota DPRD Kalsel tengah tak berada di tempat. Mereka hanya ditemui Sekretaris DPRD Kalsel, HAM Rozaniansyah.

Ia pun menegaskan mendukung masyarakat muslim untuk membela Nabi Muhammad SAW, karena sebagai umat muslim tentu saja wajib membelanya.

Untuk itu, kata Rozaniansyah, nanti apa yang disampaikan melalui aspirasi masyarakat ini akan disampaikan kepada unsur pimpinan DPRD Kalsel.

“Hari ini saya terima surat pernyataan sikap warga muslim di Kalsel ini,” kata Rozaniansyah.(jejakrekam)

Penulis Ipik Gandamana
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.