Ikuti Kampung Proklim, Desa Sungai Batung Belajar ke Desa Bumi Jaya Tanah Laut

0

DESA Sungai Batung, Kecamatan Juai Kabupaten Balangan, Kalimantan Selatan yang terpilih mengikuti Program Kampung Iklim (Proklim) dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan, melakukan pengayaan studi pembelajaran wawasan ke Desa Bumi Jaya, Kabupaten Tanah Laut, beberapa waktu lalu.

STUDI yang dilakukan bersama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kabupaten Balangan ini, memilih Desa Bumi Jaya sebagai tujuan pengayaan dan sarana pembelajaran, karena sudah menerima penghargaan Proklim Utama dari Kementerian Lingkungan Hidup. Selain itu, desa ini juga memiliki kesamaan topografi dan tipologi wilayah.

Kepala Bidang Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Hidup DLH Balangan, Dessy Reyhanie mengharapkan, dari studi yang dilakukan ini Desa Sungai Batung bisa meraih penghargaan serupa, dengan menerapkan apa yang sudah dipelajari di Desa Bumi Jaya.

“Kegiatan yang bisa diaplikasikan nanti ke Desa Sungai Batung di antaranya, kegiatan kelompok wanita tani yang mengelola lahan pekarangan yang dijadikan kebun keluarga, tanaman toga, baik itu tanaman sayuran dan kegiatan tanaman untuk ketahanan pangan dari masyarakat, serta kami juga melihat adanya kegiatan bank sampah,” tuturnya.

Kepala Dinas Perumahan Rakyat Kawasan Pemukiman Lingkungan Hidup (DPRKPLH) Kabupaten Tanah Laut, Muhammad Mursyi mengungkapkan, pembinaan Proklim di Kabupaten Tanah Laut ini tentunya tidak bisa berdiri sendiri tanpa adanya sinergitas dari pihak lain yang terlibat.

“Meski begitu, tidak ada bantuan untuk Desa Bumi Jaya dari pihak mana pun, murni hasil kerja dari mereka. Kami hanya membina dan memoles dengan anggaran yang terbatas, untuk itu sedikit-sedikit kita benahi apa yang kurang,” ungkap Muhammad Mursyi.
Sementara itu, Kepala Desa Bumi Jaya, Mulyono, mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Balangan yang telah mau berkunjung ke desanya.

Ia berharap, dengan silaturahmi ini menjadikan mitra kerja, saling bertukar pengalaman demi untuk kemajuan bersama. “Inovasi di desa kami yang paling utama adalah bank sampah. TP. PKK Desa menyertakan pengelolaan sampah yang dulunya sampah itu tidak berguna, setelah kita kelola ternyata sampah itu bisa menghasilkan uang yang kita rasakan bersama,” tambah dia.(jejakrekam)


Penulis Gian
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.