Diperiksa Polisi Jelang Momen Sumpah Pemuda, Korwil BEM se-Kalsel: Biar Publik Menilai

0

KOORDINATOR Wilayah BEM se-Kalimantan Selatan, Ahdiat Zairullah, menyayangkan pemanggilan dirinya dan rekan Ahmad Renaldi oleh Ditreskrimum Polda Kalsel pada Senin (26/10/2020) hari ini.

MENURUTNYA, polisi dapat menempuh jalan lain tanpa mengambil jalur hukum untuk menyelesaikan polemik yang baru ditindaklanjuti ini.

“Kita sangat menyayangkan, harusnya ini bisa diselesaikan di diskusi atau mediasi-mediasi lainnya, tanpa harus melalui proses hukum,” ucap Ahdiat, usai diperiksa.

Ia mengaku, atas perkara ini pergerakan mahasiswa Kalsel dalam menyampaikan aspirasi dan kebebasan berpendapat di muka umum akan terhambat.

Terlebih, pada Rabu (28/10/2020) lusa, rencananya bakal kembali terjadi aksi besar secara nasional. Mengingat, momentum tersebut bertepatan dengan peringatan Hari Sumpah Pemuda.

BACA JUGA: Dipanggil Polisi Soal Demo, Korwil BEM Se-Kalsel Dicecar 20 Pertanyaan

“Ini menghambat aksi kita, karena seharusnya sudah berkonsolidasi dan sebagainya harus memenuhi panggilan,” ujarnya.

Kendati demikian, aktivis mahasiswa asal Universitas Lambung Mangkurat ini menegaskan, aksi perlawanan dari BEM se-Kalimantan tak terhenti sampai disini.

Dia memastikan, mahasiswa Kalsel tetap akan menggelar aksi dalam momen peringatan hari Sumpah Pemuda pada 28 Oktober nanti. Bahkan, dalam waktu dekat pihaknya akan kembali menggelar konsolidasi.

BACA : Dipanggil Polisi, Belasan Mahasiswa Lakukan Long March Datangi Polda Kalsel

“Saya pastikan gerakan mahasiswa Kalimantan Selatan tidak akan berhenti sampai di sini,” tegasnya.

Meski kejadian tersebut boleh dibilang sudah hampir dua pekan lalu dan baru diproses jelang peringatan hari Sumpah Pemuda, Ahdiat juga tak ingin buruk sangka. Ia menyerahkan sepenuhnya kepada publik untuk menilai.

“Apakah ini pembungkaman dan sebagainya? Biarlah publik yang menilai,” tutupnya. (jejakrekam)

Penulis M Syaiful Riki
Editor Donny

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.