Masalah Anggaran Beres, Jembatan Alalak Ditargetkan Beroperasi Maret Mendatang

0

JIKA tidak ada aral melintang pembangunan jembatan Alalak akan beroperasi pada Maret mendatang. Dimulai sejak 2018 silam, Jembatan dengan konsep model cable stayed pertama di Indonesia dibangun dengan konsep multiyears

ANGGOTA Komisi V DPR RI Muhammad Rifkinizamy Karsyayudha mengatakan kekurangan anggaran sebesar Rp 30 miliar pembangunan jembatan Alalak sudah diselesaikan.

“Jadi kita tinggal pastikan saja pengerjaannya sesuai dengan target bulan Maret 2021 selesai, beliau sebelum Bulan Maret akan datang lagi,untuk memastikan (jembatan) ini siap beroperasional,” ucap Rifki saat mendampingi kunjungan kerja Wamen PUPR John Wempi Wetipu, Rabu (21/10/2020).

Dia menuturkan kekurangan anggaran disebabkan karena kebijakan refocosing anggaran untuk penanganan Covid-19, sehingga meleset target Desember tahun ini pembangunan jembatan Alalak rampung.

BACA JUGA: Tinjau Proyek Embung, Wamen PUPR Dorong Pemprov Kalsel Bangun Poltek Rawa Dan Sungai

“Tertunda sedikit saja bukan gagal,” imbuh Rifki.

Wamen PUPR John Wempi Wetipu menjelaskan Pemerintah pusat berkomitmen untuk mendukung rencana pembangunan di daerah. Salah satunya melalui dukungan penganggaran di pos APBN.

Dia bersyukur selama pembangunan Jembatan Alalak tidak menemui kendala berarti, terutama dalam aspek pembebasan lahan.

“Saya terimakasih dengan Adinda Rifki sudah ada dari komisi V DPR RI, kebetulan beliau lagi reses, saya dampingi beliau untuk kunjungan bersama untuk mengunjungi proyek (Kementrian) PUPR yang sudah dibangun di Kalsel, lalu progresnya sejauh mana, terus kemudian hal-hal baru yang bisa kerjakan seperti apa, kita lihat,” ujar mantan Bupati Jaya Wijaya ini.

Di tempat yang sama, Kepala Bidang Perencanaan BBPJN XI Banjarmasin Syauqi Kamal mengungkapkan pembangunan Jembatan Alalak memasuki fase kritis, karena perlu perhitungan matang, saat ini kontraktor sudah menguji beban jembatan Alalak.

BACA JUGA: Kunjungi Banjarmasin, Wamen PUPR Tinjau Proyek Jembatan Sungai Alalak dan Kotaku

Syauqi menjelaskan ada beberapa pekerjaan memang tidak bisa dikerjakan secara maraton dan pararel, sebab harus ada pertimbangan matang, sehingga bangun kontruksi tersebut berjalan seperti yang direncanakan.

Progres pembangunan Jembatan Alalak, kata dia sudah rampung sekitar 74%. Target mulai beroperasi Maret optimis bisa tercapai.

“Waktu (awal) Covid-19 kemaren agak slowdown dua-tiga bulan, karena dibatasi jam kerja dan tenaga kerja, kita berusaha (capai target),” tutup Syauqi. (jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Donny

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.