Kronologi Lengkap; Kebakaran 15 Rumah di Pulau Bromo Dini Hari Tadi

0

NUR Laila, perempuan berusia 54 tahun ini hanya bisa memandangi sisa puing-puing kayu rumahnya yang hampir ludes dilalap si jago merah.

SAAT kejadian dahsyat, api yang membabat 15 rumah di Jalan Tanjung Pandan Pulau Bromo, Kelurahan Mantuil, Banjarmasin Selatan pada Rabu (21/10/2020) dini hari tadi, Laila tak sempat melihat kronologinya.

Ironis, kejadian sekitar pukul 01.25 Wita, Laila tidak berada di rumahnya yang terbakar. Sebab, dia mengaku saat itu berada di Rantau Kabupaten Tapin.

“Malam tadi hanya tersisa anak di rumah. Itu pun dia dalam keadaan sudah tertidur. Lalu mendengar api sudah berkobar di rumah tetangga, anak saya langsung menyelamatkan diri,” kata Laila.

BACA : Dini Hari, Belasan Rumah Di Pulau Bromo Banjarmasin Disambar Api

Alhasil, lanjut dia, tidak ada satu pun barang yang berhasil diselematkan, kecuali satu buah kendaraan pribadinya. “Sabar saja ini cobaan, yang penting anak saya selamat,” ujarnya.

Selama sekitar satu setengah jam berkobar di kawasan terpencil sudut ibukota Kalsel itu, si jago merah akhirnya berhasil dikuasai. Akibatnya, ada 15 rumah dan 55 jiwa yang terdampak.

Kronologi Lengkap Kebakaran di Pulau Bromo yang Melalap 15 Rumah Warga

Ketua RT 05 Jalan Tanjung Pandan, Kelurahan Mantuil, Kecamatan Banjarmasin Barat, Ardiansyah, menjelaskan kronologi awal mula api berkobar.

Menurutnya, menerima informasi dari salah seorang warga yang melihat pertama kali kejadian, api berasal dari atas rumah milik Syamsuri-lokasinya berada di tengah-tengah 15 rumah yang terbakar.

“Warga yang dekat rumah pertama kali mengetahui kejadian itu, kemudian ia meminta tolong kepada warga yang lain,” ujarnya, bercerita.

BACA JUGA : Pembakar Rumah Mertua di Banyiur Luar Terancam 12 Tahun Penjara

Untuk dugaan sementara pun, muasal api muncul disebabkan oleh korsleting listrik yang menjalar ke rumah warga lainnya. Parahnya, kondisi tadi malam disertai dengan angin yang cukup kencang.

“Karena anginnya kencang makanya sebanyak ini sudah rumah yang terbakar,” tuturnya.

Barisan Pemadam Kebakaran (BPK) dan sejumlah relawan lain yang berasal dari luar pun sudah berusaha membantu memadamkan api sedini mungkin. Namun, akses jalan menuju lokasi yang cukup sulit, membuat para relawan kewalahan memadamkan api.

Maklum saja, untuk menuju Pulau Bromo, warga harus menyeberang sungai menggunakan kapal penyeberangan terlebih dahulu. Kapal itu pun punya keterbatasan maksimal untuk menambung beban yang dibawa.

“Di sini tidak ada sama sekali BPK, makanya harus menunggu yang dari luar,” terang Ardiansyah.

BACA JUGA : Api Berkobar di Tembus Mantuil: Tiga Rumah Terbakar, Satu Orang Kesetrum

Alhasil, para relawan hanya bisa secara bergantian menuju lokasi. Mereka hanya mampu membawa mesin air menggunakan klotok tradisional milik warga sekitar.

Pantauan jejakrekam.com pukul 12.00 Wita, warga sekitar sudah mulai berbenah. Menyisir puing-puing sisa kayu dan barang yang tersisa akibat kebakaran dahsyat di sepertiga malam tersebut.(jejakrekam)

Penulis M Syaiful Riki
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.