Cerita Nakes Kawal Aksi Tolak UU Ciptaker, Pernah Bingung Tangani Demonstran Kesurupan

0

TIM medis menjadi salah satu aspek penting dalam setiap aksi turun ke jalan. Mereka berada di garda terdepan, ketika keadaan yang tak diinginkan terjadi, seperti dalam aksi demonstrasi ratusan mahasiswa tolak Omnibus Law UU Cipta Kerja di Banjarmasin, Selasa (20/10/2020).

SAAT aksi demonstrasi kalangan intelektual kampus di Jalan Lambung Mangkurat, Banjarmasin, selama tiga jilid ini, tim medis dari lintas kampus itu seolah tak pernah absen.

Hadir lebih awal dan bermukim di halaman Hotel Arum Banjarmasin. Puluhan anggota medis yang berasal dari lima perguruan tinggi itu selalu siaga, jika sewaktu-waktu ada yang cedera.

Kelima perguruan tinggi tersebut adalah Universitas Lambung Mangkurat, Politeknik Banjarmasin, STMIK, Universitas Islam Negeri (UIN) Antasari Banjarmasin dan Universitas Muhammadiyah Banjarmasin.

BACA : Dua Ruas Jalan Ditutup, Aksi Demo Tolak UU Ciptaker Jilid III Kembali Digelar

Ditemui jejakrekam.com, Selasa (20/10/2020), di sela waktu bersantai, Azka salah seorang anggota tim medis Fakultas Kedokteran ULM mau berbagi cerita. Ia mengaku ada pengalaman baru yang dirasakannya selama mengawal aksi unjuk rasa.

Dia berkisah sejak mengawal aksi yang sudah dilakukan selama tiga kali dalam waktu dekat ini, banyak peserta aksi yang datang kebanyakan mengeluhkan kelelahan.

Maklum saja, saat ini cuaca di ibukota Kalsel sulit diduga. Terkadang demonstran harus berhadapan dengan terik matahari, kadang pula di tengah aksi mereka diguyur hujan.

“Ada yang pernah sesak napas. Tapi kebanyakan kelelahan waktu sedang asyik aksi,” kata Azka.

Tak berakhir sampai disitu. Ketika aksi jilid pertama, beber Azka, ada salah seorang demonstran yang mengalami luka ringan di bagian kepala.

“Tapi syukurnya orang itu tidak luka parah. Masih bisa ditangani dan dibantu juga oleh PMI,” ujar perempuan berusia 20 tahun ini.

BACA JUGA : Polisi Dalami Indikasi Otak di Balik Kelompok Berbaju Hitam dalam Aksi Demo

Pengalaman menarik lainnya rupanya masih belum usai. Ellen, petugas medis lain yang juga berasal dari FK ULM menimpali cerita Azka yang tak kalah menariknya.

Teranyar, Azka mengaku pernah kelimpungan saat menangani peserta aksi yang mengalami kesurupan. Kejadian tersebut, ketika aksi jilid II pada Kamis (15/10/2020) lalu.

Di mana, aksi mahasiswa kala itu berjalan sampai larut malam. “Kejadiannya pas di halaman Hotel A itu. Dua orang peserta aksi mengalami kesurupan,” ujarnya sambil tersenyum kecil.

Namun, Azka bersama para kawan-kawan medis lainnya mengaku tak bisa berbuat banyak. Sebab, kata dia, belum ada pengalaman menangani kejadian semacam itu. Bahkan dalam ilmu kedokteran pun tak diajarkan.

“Untungnya ada kawan mahasiswa dari kampus mereka juga yang paham soal begitu,” pungkasnya.

BACA JUGA : Secara Dramatis, Puluhan Demonstran Tolak Omnibus Law di Banjarmasin Terpaksa Bubar

Sederet kejadian di atas menurut mereka takkan mungkin bisa dilupakan. Di samping itu, mereka juga mengaku terkesan dan terharu dengan semangat juang mahasiswa saat melakukan unjuk rasa.

Mereka berharap, perjuangan demonstrasi mahasiswa untuk menyuarakan aspirasi masyarakat selama ini tak ada yang sia-sia.(jejakrekam)

Penulis M Syaiful Riki
Editor DidI G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.