Foto : Asyikin
RATUSAN pedagang yang memiliki kios dan warung di sepanjang alur jalan Handil Bakti, dibongkar puluhan Satpol PP Kabupaten Barito Kuala, Senin (19/10/2020) siang.
SATPOL Pemkab Batola menggunakan eksavakator, puluhan bangunan rata dengan tanah untuk pelebaran ruas jalan nasional penghubung Kalimantan Selatan-Kalimantan Tengah. Rencananya, eks pedagang akan direlokasi di pasar Handil Bakti.
Suseno, salah satu pedagang mengatakan kondisi lapak baru yang akan didiami belum kondusif bagi para pedagang. Sebab, pasar tersebut belum disediakan fasilitas MCK yang layak.
“Saat ini, kondisi Pasar Handil Bakti tidak dilengkapi fasilitas air bersih, toilet serta aliran listrik pun terbatas. Kalau kami menempati bangunan yang ada, tentu akan mengalami kendala,” kata Suseno kepada jejakrekam.com, Senin (19/10/2020).
BACA : Sempat Ditinggal Para Pedagang, Pasar Handil Bakti Direhab Lagi
Dia meragukan omzet penjualan di pasar ini akan sesuai dengan yang diharapkan, sebab lokasi Pasar Handil Bakti jauh dari jalan besar.
Suseno mengakui saat berjualan di bahu jalan nasional lebih menguntungkan, karena akses sangat mudah serta fasilitas yang tersedia juga terbilang cukup.
Lantas bagaimana sikap pemda? Wakil Bupati Batola Rahmadian Noor mengatakan sebenarnya WC telah diperbaiki Pemkab Batola, pun ketika masih kurang pemkab akan menambah fasilitas tambahan untuk menunjang pedagang dan pembeli.
BACA JUGA : Demi Pelebaran Jalan, Ratusan Warung dan Kios di Handil Bakti Dibongkar Satpol PP Batola
“Listrik memang mau dipasang, karena masuk di anggaran perubahan (APBD Perubahan Batola tahun anggaran 2020),” ucap Rahmadi.
Sebelumnya, Kepala Satpol PP Kabupaten Batola, Anjar Wijaya mengungkapkan pihaknya sengaja membongkar warung-warung serta membabat pohon sawit untuk menjalankan perintah atasan serta permintaan dari Balai Besar Pelaksanaan Jalan Nasional XI Banjarmasin.
“Selama ini, aktivitas pembongkaran warung dan pembersihan pohon-pohon sawit tidak ada kendala. Sebab, sebelumnya pada Minggu kemarin, kami sudah memberitahukan kepada para pemilik warung segera ada pembongkaran bangunan,” kata Anjar Wijaya.(jejakrekam)