Dulang Sukses, Film Mafia Banjar 2 Harus Bisa Menembus Bioskop Nasional

0

USAI sukses mendulang antusiasme penonton di Kuala Kapuas, ibukota Kabupaten Kapuas, Kalimantan Tengah, kini film Mafia Banjar 2 garapan Kreasi Anak Banua pun mendapat sambutan hangat dari para penonton.

FILM sekuel kehidupan keras preman Banjar ini pun disaksikan puluhan pasang mata di Kedai Borneo Open Space, Penginapan Syariah Borneo, Jalan Jafri Zamzam, Banjarmasin, Sabtu (17/10/2020) malam.

Film yang disutradarai Fin Lee Neo, tergolong cukup apik dalam menyajikan dialog dan laga laiknya film berbasis action. Bahkan, dialog film ini lebih didominasi bahas Banjar, dengan translet bahasa Indonesia agar mudah dipahami alur ceritanya.

Film ini menceritakan tokoh sentra bernama Ipunk diperankan Fin Lee Neo, mantan preman yang dikenal sebagai pembunuh hingga dijuluki Mafia Banjar, ingin mengubah jalan hidup, usai mendekam dari penjara selama 7 tahun, tepatnya di Lapas Teluk Dalam Banjarmasin.

BACA : Berlatar Dunia Hitam Tambang, Sobekan Tiket Mafia Banjar 2 Bermanfaat

Ternyata jalan terjal masih harus dihadapi Ipunk, ketika adik tersayangnya, Nita diperankan Liany Mustika disandera. Hingga, Ipunk pun bertemu dengan para musuhnya, komplotan H Salim (diperankan Said Kamaruzzaman) yang ingin membalas dendam. Hal ini sejalan dengan alur cerita Mafia Banjar yang membeber jalan ‘dendam’ tersebut.

Namun, rencana jahat komplotan itu justru tak berhasil, hingga endingnya, Ipunk berhasil bersua kembali dengan adik tercinta. Adegan lucu pun tersaji, hingga mengundang gelak tawa penonton.

Sejumlah talent pun hadir dalam pemutaran film di Kedai Borneo, hingga banyak pujian dan kritikan pun disampaikan para penonton.

BACA JUGA : Harus Ada Mafia Banjar 3, Walikota Ibnu : Saya Acungkan Cap Jempol!

Pemerhati budaya dan politik, Muhammad Ramli yang juga akademisi STIH Sultan Adam berharap agar film-film garapan anak Banua ini bisa menembus bioskop nasional seperti jaringan XXI.

“Film ini layak untuk disuguhkan di bioskop XXI. Mengapa tidak? Sebab, sangat jarang film kreasi kalangan lokal ini diputar di bioskop berjaringan. Sudah saatnya, film semacam Mafia Banjar 2 ini go nasional, bahkan bisa internasional. Bukan hanya disaksikan di kanal Youtube,” papar Muhammad.

Sementara itu, owner Kedai Borneo, Anang Rosadi Adenansi pun berharap untuk garapan film ke depan bisa menyuguhkan realitas yang terjadi di Banua Kalsel. “Ya, ada cerita lucu, tak hanya bicara soal politik dan sosial kemasyarakatan yang terjadi di Kalimantan Selatan. Sebab, Mafia Banjar 2 ini jelas menggambarkan kondisi yang riil, itu tak bisa kita pungkiri,” papar mantan anggota DPRD Kalsel.

Sementara itu, Ichal Iloenx, salah satu pemeran AKP Faisal, sosok polisi yang memberantas jaringan Mafia Banjar berharap ke depan, perhatian pemerintah daerah terhadap industri kreatif semacam pembuatan film lokal bisa terus meningkat.

BACA JUGA : Pedagang Bawang Pasar Lima Borong Tiket Film Mafia Banjar 2

“Bagaimana pun, penggarapan film lokal tentu butuh biaya yang tak sedikit. Padahal, lewat media film bisa menjadi sarana promosi wisata yang efektif agar dikenal secara nasional, bahkan internasional,” tutur Ichal Iloenx.

Terbukti, papar dia, dalam film Mafia Banjar 2, justru banyak adegan baik perkelahian maupun dialog di destinasi wisata andalan Banjarmasin seperti kawasan Siring Tendean, Siring Nol, serta kawasan lainnya. Termasuk, beberapa kawasan kumuh yang perlu sentuhan untuk ditata kembali.

“Nah, kenapa Ipunk itu bekerja usai keluar dari penjara di Pasar Sudimampir. Karena, kami ingin mengangkat pasar tradisional di Banjarmasin. Sebab, selama ini, publik hanya mengenal Pasar Beringharjo Yogyakarta, Pasar Klewer Solo dan Pasar Turi Surabaya. Dan, Banjarmasin memiliki pasar tradisional ditampilkan apa adanya, inilah Pasar Tanah Abangnya Banjarmasin,” papar Ichal.

Dalam kesempatan lain, Ichal mengakui ada permintaan dari Walikota Banjarmasin Ibnu Sina dan Bupati Kapuas, Ben Brahim Bahat meminta agar sekuel film bergenre laga ini dilanjutkan dengan Mafia Banjar 3.

“Ya, kami akan usahakan itu, dengan melihat antusiasme penonton. Semoga film lokal kita menjadi tuan rumah di kota ini,” pungkasnya.(jejakrekam)

Penulis M Syaiful Riki
Editor DidI G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.