Diawali Kantor Disdik, Satgas Pelayanan Publik Batola Ukur Kinerja SKPD

0

SATUAN Tugas (Satgas) Pelayanan Publik Kabupaten Barito Kuala (Batola) bergerak mendatangi SKPD untuk melakukan evaluasi terkait pelaksanaan pelayanan publik. SKPD pertama yang disasar Dinas Pendidikan (Disdik) Batola, Jumat (16/10/2020).

TAHUN 2021 Pemkab Barito Kuala sesuai rencana kerja telah dicanangkan sebagai tahun pelayanan publik. Untuk mendukung tercapainya rencana itu Satgas yang telah dibentuk April 2019 mencoba melakukan evaluasi terutama SKPD-SKPD pelayanan guna dilakukan perbaikan, penataan, dan penyempurnaan,” papar Wakil Bupati Barito Kuala Rahmadian Noor.

Rahmadi menambahkan, dalam kunjungan kali ini karena baru berjalan maka tim masih dalam tahap menggali data-data serta menyerap informasi terhadap sistem layanan yang sudah diterapkan mulai dari SOP, standar minimal layanan, ketersediaan guru.

Selain itu, pihak satgas juga menggali ketersediaan sarana prasarana, upaya peningkatan capaian rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah, sertta lainnya yang muaranya mampu meningkatkan kualitas pendidikan serta pengaruhnya terhadap peningkatan IPM.

BACA JUGA: Dibayangi Pandemi, Pentas Kesenian di Batola Tetap Lestari

“Pada tahun 2022 kita ada target IPM sekitar 66,87 atau dalam kategori sedang. Untuk penilaian itu salah satu unsur berada di SKPD Disdik,” ucap wabup.

Dalam kunjungan ini, pihak satgas ingin mencari tahu upaya terkait langkah-langkah serta rumusan kebijakan dalam upaya mengejar target tersebut.

Kepala Disdik Batola, Sumarji memaparkan berbagai materi di hadapan tim mulai upaya peningkatan capaian rata-rata lama sekolah dan harapan lama sekolah, ketersediaan dan distribusi tenaga pendidik di setiap sekolah.

Selain itu juga dipaparkan menyangkut peningkatan kompetensi tenaga pendidik, tingkat disiplin tenaga pendidik, ketersediaan dan pemerataan sarana prasarana pendidikan, hingga permasalahan dan langkah-langkah perbaikan yang sudah dan akan dilaksanakan dalam
meningkatkan kualitas dalam pendidikan.

BACA JUGA: Monumen Kincir Angin di Kawasan Jembatan Rumpiang Dinilai Jauh dari Identitas Batola

Dari hasil paparan yang disampaikan, salah satu yang menjadi perhatian terkait distribusi tenaga pendidik baik di sekolah dasar (SD) maupun sekolah menengah pertama (SMP).

Meski Batola kekurangan 177 guru SD juga terdapat kelebihan 77 guru yang disebabkan klasifikasi pendidikan. Sementara SMP, kekurangan mencapai 179 orang tetapi kelebihan 65 orang.

Di sisi lain, belum semua tenaga pengajar berstatus PNS. Dari 2.273 tenaga pendidik SD, 628 di antaranya merupakan guru tidak tetap. Sementara di SMP, 137 di antaranya adalah guru tidak tetap dari total 677 guru.

BACA JUGA: Bupati Batola Sepakat Gerakan Pramuka jadi Unsur Penting Penanganan Covid-19

Selain ketersediaan dan distribusi tenaga pengajar, persoalan lain yang menjadi perhatian Satgas Pelayanan Publik adalah upaya peningkatan harapan lama sekolah, kedisiplinan tenaga pendidik, dan ketersediaan sarana pendidikan.

Direncanakan, setelah Dinas Pendidikan satuan kerja berikutnya yang disasar adalah Dinas Kesehatan. Terdapat persoalan krusial, mengingat sejumlah pelayanan publik sempat dikurangi akibat Covid-19. (jejakrekam)

Penulis Ahmad Husaini
Editor Donny

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.