Tak Punya Masterplan, Proyek Revitalisasi Pasar Sudimampir-Ujung Murung Dikritik

0

PROYEK revitalisasi Pasar Sudimampir dan Ujung Murung yang tengah digeber Pemkot Banjarmasin belakangan waktu terakhir, mendapat kritikan dari Ketua Lembaga Pengembang Jasa Konstruksi (LPJK) Kalimantan Selatan, Subhan Syarief.

MENURUT Subhan, pemkot mestinya terlebih dahulu merancang master plan pengembangan kawasan tersebut secara komprehensif. Sebelum lanjut ke tahapan mendatangkan investor seperti yang tengah ditempuh pemerintah setempat.

“Master plan haruslah disusun secara terpadu dan berjangka panjang. Bahkan bila perlu dijadikan perda agar bisa memiliki legalitas kuat. Dan kemudian master plan dibuat secara komprehensif dan oleh ahli yg profesional alias tidak sembarangan,” ujar Subhan kepada jejakrekam.com, Rabu (7/10/2020).

Penetapan master plan ini juga dirasa perlu karena kawasan Sudimampir-Ujung Murung sejatinya bukan cuma mencakup dua tempat saja. Subhan mengingatkan ada pasar-pasar lainnya seperti pertokoan Jalan Niaga, Pasar Cempaka, Pasar Harum Manis, Pasar Blauran, Pasar Lima yang saling terkoneksi.

“Bahkan kawasan ini memiliki keunggulan kompetitif yang luas untuk dikembangkan serta mampu bersaing dengan pusat perdagangan di pulau Jawa dan di Jakarta,” tambahnya.

BACA JUGA: Wajah Baru Pasar Sudimampir-Ujung Murung Tak Bakal Didesain Laiknya Mall

Masih kata Subhan,  ia mengingatkan bahwa dalam master plan itu bisa diatur bagaimana tata kelola parkir, kawasan bongkar muat, serta kondisi jalan yang memungkinkan pembeli merasa nyaman ketika berbelanja. Begitu juga harus memperhatikan hal potensi sungai, hal jalur jalan, parkir, loading dock, ruang terbuka hijau ,dan lain lainnya.

“Selanjutnya, perlu diingat kawasan ini memiliki potensi unik karena terletak ditepi sungai martapura , sehingga potensi ini bisa membuat semakin memperunggul kawasan pusat perdagangan,” kata dia.

Dengan adanya master plan, kata Subhan, walaupun menatanya secara bertahap atau dibangun secara parsial, tetap bakal jadi dalam satu kesatuan yang utuh.

“Jujur saja kita khawatir (kalau tidak ada masterplan) nanti akan bertambah keruwetan di kawasan tersebut, terutama dari segi arus keluar masuk kawasan tersebut , bisa saja akan muncul kemacetan , di samping hal kendala perparkiran dan juga hal  loading dock / bongkar muat barang akan jadi masalah,” ujarnya. (jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Donny

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.