Anggaran Minim, Renovasi ‘Titian Berhantu’ di Mantuil Sulit Terealisasi

0

KONDISI titian berlubang yang ada di Jalan Antasan Bondan, Gang Teluk Mendung RT 17 Kelurahan Mantuil, Kecamatan Banjarmasin Selatan, akhirnya direspon Pemerintah Kota setempat.

KEPALA Bidang (Kabid) Perumahan dan Permukiman (Perkim), Dinas Perkim Kota Banjarmasin, Agus Heru Jayadi mengaku sudah mengetahui kondisi ironis tersebut.

Menurut Agus, pihaknya sebenarnya telah meninjau bahkan sudah melakukan perencanaan sejak tahun 2018 silam.

Di samping itu, kata Agus, titian dengan panjang mencapai ratusan meter itu tidak bisa hanya diperbaiki sebagian. Namun keseluruhan. Bahkan sampai ke kawasan Mantuil.

“Anggarannya sekitar Rp 10 miliar,” kata Agus, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Kamis (1/10/2020).

BACA JUGA: Anggaran Bergeser Demi Corona Tak Sentuh Proyek Infrastruktur Dinas PUPR Banjarmasin

Pada tahun berikutnya, tepat pada 2019, pihak perkim mengaku terkendala oleh anggaran lantaran hanya punya dana Rp 3-5 miliar saja. Menurutnya, angka itu tidak cukup untuk melakukan perbaikan.

“Karena dalam perencanaan, titian tidak hanya terdiri dari tiang dan lantai ulin atau papan. Tapi juga dicor semen. Mengacu di Pulau Bromo, perbaikannya saja hampir Rp 3 miliar,” tambahnya.

Agus juga mengatakan, dengan anggaran yang ada di dinasnya, tentu tak bisa dilakukan. Mengingat juga ada pekerjaan lain. Seperti misalnya perbaikan jalan lingkungan, serta kegiatan lainya.

“Apabila fokus ke titian saja, ya tidak cukup juga. Maka terpaksa harus ditunda,” dalihnya.

BACA JUGA: Tiga Syarat Tak Lengkap, RTRW Banjarmasin Belum Disetujui Kementerian ATR

Ia pun mengakui, saat ini pihaknya tak bisa berbuat banyak lantaran titian memerlukan dana yang cukup besar. Alhasil, pihaknya pun mencoba mencarikan dana ke pusat. Misalnya, melalui program Kotaku.

“Karena kalau berharap dengan dana yang ada, sangat sulit,” ujarnya.

Lantas, bisakah proyek titian itu direalisasikan pada  tahun 2020 atau tahun 2021 mendatang?

Agus tak berani menjanjikan. Menurutnya, dua tahun ke depan, Pemkot Banjarmasin kemungkinan besar bakal masih fokus kepada pengembalian kondisi terkait Covid-19.

“Belum ada kepastian kapan bisa diperbaiki. Tapi kami sudah melakukan survei, perencanaan. Namun sekali lagi melihat kemampuan pendanaan Pemko. Kemudian, perbaikan pun tak bisa sebagian. Tapi secara keseluruhan,” pungkasnya.

Untuk mengingatkan, sebelumnya ada sebuah ‘titian berhantu’ di salah satu kawasan terpencil yang di ibukota Kalsel. Di situ, akses penghubung warga berupa titian berbahan kayu ulin, yang tak layak dilewati warga.

Dikatakan ‘titian berhantu’ bukan tanpa alasan. Sebab, di titian itu sempat memakan korban yang merupakan warga setempat.

Dari pengamatan jurnalis jejakrekam.com di lapangan, selain banyak memiliki lubang, titian tersebut tak berdiri secara kokoh. Saat dijalani, titian di kawasan itu bak seperti jembatan layang.

Keluhan pun tak hanya sekali dua dilayangkan kepada pemangku kebijakan. Sebab kondisi ironis itu sudah terkesan dibiarkan selama hampir 20 tahun belakangan.

Tak ayal, bukan hanya sekali dua orang saja yang pernah terperosok di titian berlubang tersebut. (jejakrekam)

Penulis M Syaiful Riki
Editor Fahriza

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.