Usir Kebosanan di Tengah Bala Corona, Warga Sungai Andai Bikin Kerajinan dari Sampah

0

WARGA Jalan Jeruk Purut 9, Kelurahan Sungai Andai RT 69, Kecamatan Banjarmasin Utara, punya cara unik mengusir kebosanan di tengah bala Virus Corona (Covid-19).

ALIH-ALIH berdiam diri di rumah, mereka justru menghilangkan penat dengan membentuk kelompok bernama Unit Relawan Kebersihan Cepat (URKC). Bermodalkan sampah yang bisa didaur ulang, lewat kelompok ini warga mampu menyulap bahan tak terpakai menjadi barang bernilai.

Tak bisa dipungkiri, kegiatan itu mampu mengusir penat dan rasa bosan mereka dari pandemi. Bahkan tak sedikit pula kerajinan tangan dari warga yang menghasilkan pundi rupiah.

“Alhamdulillah, warga di sini kreatif semua. Niat usahanya juga besar,” ucap Dian, pencetus URKC kepada jejakrekam.com, Selasa (29/9/2020).

BACA JUGA: Jadi Tontotan Menarik, Gerombolan Monyet Masuki Pemukiman Warga Sungai Andai

Meski menguntungkan, bukan berarti tak ada tantangan atau hambatan. Dian bersama sang istri yang bernama Isti, dan warga setempat cukup mengalami kesulitan.

Mulai dari memasarkan produk yang dihasilkan sampai tidak adanya gudang untuk menyimpan bahan-bahan bekas yang dapat diolah kembali.

Menurut Isti, tak hanya satu atau dua kali pihaknya diminta oleh instansi di Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin untuk membuat kerajinan tangan berbahan daur ulang.

“Salah satunya ketika diminta bikin masker, ternyata tak dibeli. Alasannya, masker mereka juga masih banyak,” tutur Isti.

Hal yang sama juga terjadi ketika membuat kerajinan tangan lainnya. Alhasil, sejumlah kerajinan tangan pun menumpuk di kediamannya. Dian mengaku kesulitan untuk memasarkan.

“Kami ingin agar setidaknya Pemko juga memikirkan cara bagaimana kami memasarkannya. Bukan sekadar menyuruh mengolah,” timpal Dian.

BACA JUGA: Sudah Saatnya Kelurahan Sungai Andai Dimekarkan Lagi

Lebih jauh, Dian juga berharap agar Pemkot Banjarmasin menyediakan gudang untuk menyimpan bahan-bahan bekas yang dapat didaur ulang.

“Selama ini, kami hanya menyimpan di rumah masing-masing atau meminjam kios warga yang tidak terpakai. Bukankah Pemko sendiri yang mengimbau kita untuk mengurangi pemakaian sampah plastik dan lain sebagainya,” tegasnya. 

Di tempat itu, sampah yang dijadikan kerajinan tangan tersebut bentuknya bervariatif. Mulai dari bangku yang terbuat dari botol-botol plastik, tas jinjing, pot bunga, lampion, dan lain sebagainya.

“Berhubung di sini juga ada industri sasirangan, kain sisa yang tidak lagi terpakai pun dimanfaatkan untuk kerajinan tangan. Seperti dijadikan tempat tisu hingga masker,” pungkasnya. (jejakrekam)

Penulis M Syaiful Riki
Editor Donny

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.