Sebelum Cuti Kampanye, Walikota Ibnu Sina Pamit di Momen Hari Jadi Banjarmasin

0

WALIKOTA Ibnu Sina pamit di hadapan jajaran Kepala SKPD Pemerintah Kota (Pemkot) Banjarmasin, saat syukuran momen Hari Jadi Kota Banjarmasin ke-494 tahun, Jumat (25/9/2020) malam di Balai Kota.

SANG petahana itu akhirnya tinggalkan rumah dinas Walikota Banjarmasin di Jalan Dharma Praja, Pemurus Luar, beberapa jam sebelum memasuki tahapan masa kampanye Pilkada 2020.

Sebab, Ibnu harus mengambil cuti sementara di luar tanggungan negara bila ingin maju kembali untuk berlaga di Pilwali Banjarmasin 2020, yang puncaknya pada 9 Desember nanti.

Dengan langkah yang disertai ucapan basmalah, Ibnu Sina bersama keluarga untuk sementara meninggalkan rumah dinas walikota menuju kediaman pribadinya di Komplek Bumi Kasturi, Kecamatan Banjarmasin Selatan.

BACA JUGA : Berlaku Efektif Oktober, Walikota Ibnu Sina Cabut Kebijakan Pemakaian Air Leding 10 Kubik

Selain itu, Ibnu juga wajib menanggalkan seluruh fasilitas negara yang melekat kepada dirinya, sampai berakhir masa kampanye Pilkada pada 5 Desember mendatang.

“Saya izin pamit. Dan dari malam ini kami sudah menempati rumah pribadi sampai 71 hari ke depan,” ucap Ibnu.

Kendati ditinggalkan sampai berakhir masa cuti pada 5 Desember nanti, kata Ibnu, rumah megah milik negara tersebut tetap akan dijaga oleh aparat yang berwenang. Sebab di sana banyak barang berharga yang harus dijaga.

“Jadi dari malam ini saya tidak akan pakai fasilitas milik negara lagi. Termasuk ajudan,” ujarnya.

Orang nomor satu di Banjarmasin itu pun berpesan kepada seluruh jajaran pemkot agar tetap kompak dan roda pemerintahan dengan lancar seperti biasa.

BACA JUGA : Akui Dapat Serangan Politik, Walikota Ibnu Sina Siap ‘Tinju’ Balik

Dengan cutinya Ibnu, secara praktis roda pemerintahan bakal dikendalikan oleh Wakil Walikota Hermansyah. Sang wakil bakal menduduki jabatan Pelaksana Tugas (Plt) Walikota Banjarmasin.

Disinggung lebih jauh soal matanya yang seakan sempat sayu saat menyanyikan lagu Mars Kayuh Baimbai, Ibnu mengaku hanya teringat perjalanan membuat lagu tersebut.

“Karena Kayuh Baimbai itu sebuah lagu yang terpendam lama,” tuturnya.(jejakrekam)

Penulis M Syaiful Riki
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.