Bang Dhin Ungkap Pungli Masih Marak di Destinasi Wisata Pantai Rindu Alam Pagatan

0

WAKIL Ketua DPRD Kalimantan Selatan M Syaripuddin menilai sektor pariwisata bisa menjadi penyumbang pendapatan terbesar di Indonesia, setelah komoditas sawit.

SAAT ini, Pemprov Kalsel pun tengah gencar membenahi kawasan destinasi wisata termasuk mempromosikannya agar mendatangkan para wisatawan domestik maupun luar negeri.

Politisi PDI Perjuangan ini menyebut salah satu daerah yang kini melirik sektor pariwisata sebagai sumber pendapatan adalah Kabupaten Tanah Bumbu (Tanbu).

“Sebab, Tanbu punya aset keindahan alam yang bisa ditawarkan kepada pengunjung. Dari pegunungan hingga pesisir pantai. Salah satunya, destinasi Pantai Rindu Alam, Pagatan,” tutur Syaripuddin kepada awak media di Banjarmasin, Jumat (25/9/2020).

BACA : Tahun 2020, Belum Ada Pengurangan Produksi Batubara, Tetap 500 Juta MT

Bang Dhin-sapaan akrabnya tak memungkiri fakta yang terjadi justru ketika tengah mengembangkan dan meningkatkan sektor pariwisata, justru masih marak terjadi pungutan liar (pungli) pada salah satu objek wisata.

“Di tengah upaya pengembangan pariwisata Tanah Bumbu, saya geram dengan adanya pungli di salah satu objek wisata. Ini harus ditindak tegas,” kata Sekretaris DPD PDIP Kalsel ini.

Wakil Ketua DPRD Kalsel M Syaripuddin

Terkait pungli yang cukup berpotensi menghambat kenyamanan wisatawan ini, Bang Dhin mengungkap justru berdasar laporan dari para wisatawan yang berkunjung ke Pantai Rindu Alam.

“Soal pungli ini saya dapat dari laporan wisatawan saat berwisata di sana, mereka harus mengeluarkan uang untuk retribusi yang tidak jelas,” kata Bang Dhin.

BACA JUGA : Walau Kaya Batubara, Khazanah Plasma Nutfah dan Rumah Lawas Tetap Terjaga

Ketua Federasi Mountaineering Indonesia (FMI) Kalsel ini juga menjelaskan, dalam konsep pengembangan pariwisata dikenal 3A.  Yaitu, atraksi (daya tarik), amenitas (fasilitas) dan aksesibilitas (akses). 

“Aksesibilitas ini sangat penting. Ketika wisatawan dihadapkan dengan retribusi yang tidak jelas, maka ini menjadi kesan dan kenangan buruk bagi mereka,” tegasnya. 

Padahal, kata Bang Dhin, sejatinya  orang berwisata bertujuan penyegaran pikiran dan bersenang-senang.  Artinya, objek wisata harus menghadirkan semua kenyamanan dalam bentuk keindahan alam, pelayanan maksimal dan kesan manis. 

“Ini yang menjadi pekerjaan rumah kita bersama. pemerintah daerah, legislatif dan masyarakat harus sama-sama menghadirkan objek wisata yang berprinsip pada Sapta Pesona. Yaitu, aman, tertib, bersih, sejuk, indah, ramah dan kenangan,” imbuh Bang Dhin.(jejakrekam)

Penulis Ipik Gandamana
Editor Didi G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.