Pekan Depan, FKMKB Gelar Dialog Publik Tiga Pasangan Petarung di Pilkada Banjar

0

GUNA menyimak paparan para bakal calon yang berlaga dalam perebutan kursi Bupati-Wakil Bupati Banjar pada pilkada serentak 2020 mendatang, Forum Komunikasi Mahasiswa Kabupaten Banjar (FKMKB) akan segera menggelar dialog publik.

ADA tiga bakal calon kepala-wakil kepala daerah yang berlaga di Pilbup Banjar 2020 yakni. H Rusli-KH Fadlan Asy’ari, Saidi Mansyur-Habib Idrus bin Ali Al Habsyie. Keduanya diusung koalisi parpol. Sedangkan, bapaslon Andin Sofyan Noor-KH Syarif Busthomi dari jalur independen.

Rencananya, dialog publik dihelat di Wisma Sultan Sulaiman, Jalan Menteri 4, Kecamatan Martapura, Kabupaten Banjar pada Sabtu, (26/9/2020) mendatang.

Untuk memaksimalkan persiapan kegiatan tersebut, FKMKB telah melakukan audiensi dengan pihak Bawaslu dan KPU Kabupaten Banjar pada Selasa (7/9/2020) lalu.

BACA : Ikut Pilkada Banjar, Sekretariat DPRD Kalsel Sudah Terima Pengunduran Diri Haji Rusli

“Saat audiensi dengan KPU, kami disambut langsung oleh Ketua KPU Kabupataen Banjar, Muhaimin, dan mendapat respon positif dari pihak KPU,” ujar M. Rasyad, Ketua FKMKB M Rasyad kepada awak media di Martapura, Jumat (18/9/2020).

Rasyid mengungkapkan pihak KPU mengatakan, kegiatan dialog yang direncanakan FKMKB dapat menjadi media bagi masyarakat untuk mengenal tentang pasangan calon.

Respon senada juga diterima FKMKB pada saat audiensi di Bawaslu Kabupaten Banjar. Pihak pengawas pilkada ini pun mendukung rencana kegiatan yang disampaikan FKMKB.

“Pihak Bawaslu sangat mendukung dan mensupport kegiatan kami. Bahkan, Bawaslu meminta agar kegiatan ini harus jelas dapat dananya dari mana, agar tidak menyalahi aturan dari Bawaslu,” jelas Rasyad.

BACA JUGA : Pemkab Banjar Cairkan Dana NPHD Pilkada Banjar 2020

Rasyad menjelaskan, tujuan dari kegiatan yang akan diselenggarakan adalah agar masyarakat dapat mengetahui potensi dan keunggulan calon bupati. Nantinya, masyarakat nantinya tidak salah pilih pemimpin untuk kemajuan Kabupaten Banjar.

“Agar nantinya masyarakat tahu sosok pemimpin yang akan mereka coblos, karena 1 suara menentukan kabupaten mau dibawa kemana,” tutur mahasiswa UIN Antasari ini.(jejakrekam)

Penulis Asyikin
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.