Sudah 300 Hektare Lahan Terbakar, Titik Api Terbanyak di HSS dan Tapin

0

CUACA panas nan terik dalam sepekan ini mengakibatkan beberapa lokasi mulai terdeteksi terjadi kebakaran hutan dan lahan (karhutla). Namun, lokasi adanya titik api ini masih berada jauh dari jalan umum dan pemukiman warga.

“LOKASI adanya karhutla itu memang rata-rata jauh dari jalan umum, sehingga untuk memadamkan terkendala akses menujunya. Kesulitan menuju ke lokasi yang kini dialami tim Karhutla, terutama lewat jalur darat,” ucap Komandan Satuan Tugas Karhutla Polda Kalsel, Kombes Pol Ronny Suseno kepada awak media di Banjarmasin, Jumat (18/9/2020).

Akibat terhambat di jalur darat, Ronny Suseno mengakui terpaksa masih mengandalkan pola pemadaman melalui udara atau menerjunkan helikopter bombing water yang telah disiapkan pemerintah daerah.

BACA : Antisipasi Karhutla, Wakapolda Kalsel dan Gubernur Pimpin Simulasi Penanggulangan Karhutla

“Apabila, titik kebakaran itu bisa dijangkau oleh anggota, pasti akan bisa teratasi lewat jalur darat. Namun, karena tak bisa, kami menghubungi posko untuk meminta bantuan water bombing,” kata perwira menengah Polda Kalsel ini.

Ia mencatat hingga kini, hampir 300 hektare lahan telah terbakar di sejumlah wilayah Kalimantan Selatan. Menurut Ronny, begitu asap mengepul terlihat, tim langsung bergerak untuk memadamkan agar tak membesar dan merambat ke lahan lainnya.

“Untuk sementara, titik api terbanyak terdapat di Kabupaten Hulu Sungai Selatan (HSS) dan Kabupaten Tapin,” ucap Ronny.

BACA JUGA : Hadapi Puncak Kemarau, Kapolda Kalsel Pimpin Simulasi Penanganan Karhutla

Saat ditanya apakah ada faktor kesengajaan, Ronny Suseno menegaskan hal itu sudah ditangani dengan penindakan tegas di lapangan. “Beberapa waktu yang lalu di Kabupaten Banjar, kami temukan jerigen lima liter. Isinya minyak tanah, masih ada sisa satu liter, sekarang masih kita lidik,” kata Ronny.

Ia pun mengimbau agar masyarakat terus meningkatkan kewaspadaan serta mengubah perilaku pembakaran, terutama saat membuka maupun membersihkan lahan untuk keperluan perkebunan atau pertanian.(jejakrekam)

Penulis Iman Satria
Editor DidI G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.