Akui Dapat Serangan Politik, Walikota Ibnu Sina Siap ‘Tinju’ Balik

0

AROMA serangan politik terhadap kubu petahana jelang puncak perhelatan pemilihan Walikota-Wakil Walikota (Pilwali) Banjarmasin pada 9 Desember 2020, mulai terasa.

HAL ini diakui sendiri Walikota Ibnu Sina di hadapan awak media di Balai Kota Banjarmasin, Rabu (16/9/2020).

Ibnu Sina lantas menganalogikan pilkada sebagai pertarungan tinju. Sebagai incumbent, dirinya mengaku saat ini sedang berada di atas ring tinju. Yang mana posisinya dapat terlihat oleh semua orang.

“Adapun yang lain kan, belum terlihat. Jadi apakah dia bisa bertinju dengan baik atau dia punya kelebihan apa kan tidak ketahuan lagi,” cecarnya.

BACA : Viral! Disanksi Akibat Tak Pakai Masker, Pria Ini Protes di Medsos

Mantan Ketua DPW PKS Kalsel ini pun tak menampik bahwa kekurangan dan kelebihan seorang petahana mudah dilihat. Sehingga menurut Ibnu, lawan dapat dengan mudah menyerang sosok petahana dari segi kebijakan pemerintahnya.

“Dan itu memang teori sederhana bahwa ketika ingin muncul, serang aja kebijakan penguasa kan gitu,” ujar Ibnu. “Tapi, ya biasa saja,” ucapnya lagi.

Meski begitu, mantan anggota DPRD Kalsel ini mengatakan dirinya punya kedua tangan. Ibnu menyebut, tangan itu bisa saja tiba-tiba dapat menyerang balik dengan gaya ‘uppercut’ atau pukulan pendek dalam tinju.

“Saya juga punya tangan kiri kanan, yang bisa kemudian melakukan uppercut atau pun sebagainya ya kan,” kata Ibnu, sambil terkekeh.

BACA JUGA : Dari Harta Kekayaan, Haris Tertajir Disusul Ibnu Sina dan Khairul Saleh, Ananda di Posisi Buncit

Lebih jauh, ditanya soal kritikan dari salah satu warga yang sempat viral di media sosial belum lama tadi. Yang mana, warga tersebut meminta Ibnu Sina untuk mengoreksi ulang kebijakannya dalam Perwali 68 Tahun 2020 soal pengenaan sanksi bagi pelanggar protokol kesehatan pencegahan Covid-19.

Namun, dirinya merasa bahwa protes warga itu bukan merupakan serangan politik atau kampanye hitam, yang disiapkan oleh kubu penantang lain.

BACA JUGA : Ingin Ulang Sukses di Pilkada 2015, Ibnu Sina Kembali Gunakan Lambang Cinta

Kendati begitu, ia menyayangkan bahwa protes itu dilayangkan di medsos. Menurut Ibnu, protes dapat disampaikan dengan cara baik-baik.

“Tapi disampaikan melalui media sosial. Jari jemari kita ini kan gatal untuk tidak men-share hal-hal yang sifatnya kontroversi. Tetapi tentu kita juga punya ukuran bahwa yang disampaikan itu benar atau tidak,” pungkas Ibnu.(jejakrekam)

Penulis M Syaiful Riki
Editor Didi GS

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.