Adu ‘Jual Kecap’ Kontestan Pilwali Banjarmasin 2020; Dari Perang Baliho hingga Medsos

0

PERTARUNGAN demi memperebutkan kursi Walikota-Wakil Walikota Banjarmasin dengan puncaknya pada 9 Desember 2020, makin seru. Meski belum memasuki masa kampanye efektif dimulai 26 September nanti, toh para bakal calon sudah melakoni perang ‘darat’ dan udara.

SAAT ini, KPU pun belum menetapkan siapa yang menjadi pasangan calon untuk Pilwali Banjarmasin 2020 mendatang, karena masih ada tahapan yang harus dilalui.

Namun, usai mendeklarasikan diri dan mendaftar sebagai kontestan pilkada serentak 2020, pasangan bakal calon sudah memulai peperangan. Dari perang baliho hingga merambah ke media sosial (medsos).

Terpantau jejakrekam.com, hanya tiga bakal pasangan calon yang gencar menggalakkan identitas perjuangannya di masa sosialisasi.

Yakni dari kubu petahana, pasangan Ibnu Sina dan Arifin Noor dengan menjual tagline Banjarmasin Baiman. Dari kubu penantang, duet Hj Ananda-Mushaffa Zakir tergolong aktif produktif menghasilkan ide-ide cukup menarik, lewat jualannya Banjarmasin Berbenah.

BACA : Meningkat, KPU Catat 447.612 Pemilih Sementara di Pilwali Banjarmasin

Lain lagi dari kubu bapaslon mantan Sekdaprov Kalsel Abdul Haris Makkie bersama rekan duetnya, Ilham Noor, menonjolkan arah visi-misinya lewat Banjarmasin Bangkit.

Yang menarik, justru petarung dari jalur perseorangan, Khairul Saleh-Habib Muhammad Ali Alhabsyi, tampaknya belum mengeluarkan jurus jitunya.

Pertarungan memperebutkan ruang publik di sejumlah ruas jalan pun tampak terlihat antara kubu Hj Ananda-Mushaffa versus Haris Makkie-Ilham Noor. Sementara, kubu incumbent, lebih banyak memasang baliho tersendiri.

Laga pun juga merambah di dunia maya demi Banjarmasin 1 dan 2. Baik di facebook, instagram, youtube hingga jejaring medsos, sudah terlihat adu ‘jual kecap nomor satu’.

BACA JUGA : Pilwali Banjarmasin, Adu Strategi Ketua Tim Sukses Mulai Dimainkan

Dari ketiga bapaslon ini, pasangan Ananda dan Mushaffa yang cukup mencuri perhatian. Maklum, Ananda yang merupakan mantan Wakil Ketua DPRD Banjarmasin seolah telah menyiapkan amunisi perang pilkada dari jauh hari.

Ananda gencar mensosialisasikan dirinya untuk berlaga merebutkan kursi panas, baik dari medsos pribadi dan pendukungnya, sampai di baliho yang hampir ada di setiap sudah kota.

Sementara dari kubu petahana, seolah tak ingin kalah curi panggung. Baliho identik dengan tangan melambai pun kini mulai tampak di hampir sudut kota. Tak terkecuali di kawasan Jalan Ahmad Yani.

Selain itu. Hasil penelusuran, terdapat akun instagram resmi bernama @ibnusinakita. Yang merupakan wadah untuk galangan sosialisasi pencalonan Ibnu Sina-Arifin.

BACA JUGA : Dari Harta Kekayaan, Haris Tertajir Disusul Ibnu Sina dan Khairul Saleh, Ananda di Posisi Buncit

Meski pada awal-awal, figur petahana bak menarik rem untuk menegaskan langkah politik di periode kedua. Wajar, sebagai kepala daerah, Ibnu Sina harus pintar memposisikan diri agar tak disorot media.

Tidak kalah menarik, pasangan Haris Makkie-Ilham Noor turut menabur baliho dimana-mana. Wajah eks Sekdaprov Kalsel bersama kader Gerindra ini pun juga menghiasi wajah kota.

Berbeda dari kedua bapaslon diatas. Entah mengapa, Haris seolah masih pasif mensosialisasikan pencalonan dirinya dengan Ilham Noor di Pilwali Banjarmasin 2020.

Bahkan dari penelusuran, di akun instagram pribadi @harismakkie, Ketua PWNU Kalsel ini hanya sekali mengunggah video pencalonan dirinya yang berdurasi 24 detik.

Sedangkan satu bapaslon dari jalur perseorangan, Khairul Saleh dan Habib Muhammad Ali Al Habsy tampak absen saat ketiga kompetitornya gencar melakukan sosialisasi.

Dari pantauan, baliho Khairul Saleh-Habib Ali hingga kini seakan tak ada satu pun berdiri di jalanan. Begitu pula di medsos. Entah mengapa, bapaslon satu ini seakan tak ingin perang lebih awal.

Maklum saja, mengingat masa kampanye masih belum dimulai. Bahkan penetapan pasangan calon baru dijadwalkan pada 23 September mendatang.

Pengamat politik UIN Antasari Banjarmasin, Dr Ani Cahyadi Maseri memaklumi kondisi tersebut. Pasalnya saat ini seluruh bapaslon belum ditetapkan sebagai pasangan calon.

BACA JUGA : Banjarmasin Masih Zona Merah, Ajang Kampanye Pilwali Berpotensi Memicu Klaster Pilkada

Di satu sisi, Ani Cahyadi menilai bahwa tahapan sosialisasi ini tidak ada dasar hukumnya, bahkan bisa dilakukan sebelum memasuki masa kampanye. Sedangkan masa kampanye sudah jelas, harus menunggu jadwal yang ditetapkan penyelenggara pilkada.

“Sosialisasi ini yang kadang-kadang masih abu-abu. Artinya memang tidak punya dasar hukum. Sehingga oleh Bawaslu belum bisa dikatakan penindakan,” kata Ani Cahyadi Maseri.

Kendati demikian, Ani Cahyadi menekankan, di tengah pandemi virus Corona (Covid-19) saat ini, seluruh bapaslon harus lebih cerdas melakukan. Mereka harus tetap mengutamakan protokol kesehatan.(jejakrekam)

Penulis M Syaiful Riki
Editor DidI G Sanusi

Tinggalkan Komentar

Alamat email anda tidak akan disiarkan.